Harga Emas Naik Dipicu Dolar AS Melemah

Harga emas diperkirakan mendatar pada perdagangan Kamis pekan ini seiring sentimen kebijakan the Fed masih membayangi.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Nov 2015, 15:45 WIB
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Melbourne - Harga emas kembali menguat pada perdagangan Kamis pekan ini dari level terendah pada perdagangan kemarin. Hal itu didukung dengan dolar Amerika Serikat (AS) kembali jatuh.

Di pasar spot, harga emas naik 0,7 persen ke level US$ 1.077,91 per ounce pada Kamis pagi ini. Pada perdagangan kemarin, harga emas jatuh ke level US$ 1.064,95 per ounce.

Di perdagangan Asia, dolar AS kembali melemah seiring investor merealisasikan keuntungannya. Hal itu seiring pernyataan pejabat bank sentral AS soal kenaikan suku bunga bank sentral AS dapat dilakukan pada Desember 2015. Meski demikian, mereka juga melihat kekhawatiran dari reaksi pasar terhadap kenaikan suku bunga itu.

"Saya yakin awal kenaikan suku bunga akan membuat dolar AS melemah, aliran dana investasi akan mengalir ke tempat lain dan investasi lainnya," ujar Chief Investment Officer Jonathan Barratt dari Ayers Alliance seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (19/11/2015).

Mengutip www.fortisasiafutures.com, harga emas terpantau bergerak naik namun masih bergulir jauh di bawah pergerakan rata-rata 20 dan 50 harian. Logam saat ini berpeluang bergerak datar.

"Stochastic masih berada di area jenuh jual. Resistance dan support berada di level harga US$ 1.077,90-US$ 1.064," tulis riset tersebut.

Sebelumnya emas masih berada di posisi terendah dalam lima tahun pada perdagangan semalam. Pasar masih melihat kemungkinan kenaikan suku bunga bank sentral AS pada akhir 2015. Ini akan menjadi sentimen negatif bagi harga emas. Komoditas denominasi dolar seperti emas menjadi lebih mahal bagi pembeli ketika dolar menguat. (Ahm/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya