Liputan6.com, Jembrana - Warga Banjar Tengah, Desa Tegal Badeng Barat (TBB), Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali memprotes dan mengeluhkan bau menyengat yang keluar dari limbah yang ditampung di IPAL (Instalasi Pengolahan Limbah) PT Bali Maya Permai.
Masyarakat mengeluhkan bau busuk dari limbah pabrik tersebut yang tidak pernah mendapat penanganan. Seharusnya, limbah yang sudah ditampung di IPAL tersebut telah bersih dan tidak berbau. Namun kenyataannya, masih kotor dan berbau sama seperti limbah yang dibuang ke laut.
"Kami juga tidak tahu apakah di dalam IPAL itu limbah diolah atau tidak biar kami tidak salah, idealnya namanya IPAL kan harus sudah diolah. Ini malah limbahnya membuat endapan di kali dan sangat bau," kata seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya di Jembrana, Kamis 19 November 2015.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, hanya limbah yang berasal dari PT Bali Maya yang berbeda dengan limbah dari pabrik lainnya yang berada di daerah Jembrana. "Yang ini masih kotor. Baunya kalau malam sangat menyengat, demikian juga jika pagi hari. Kami sudah tidak tahan," imbuh dia.
Kendati warga bersama Ketua RT sudah beberapa kali melapor ke LPM dan pihak desa, sudah pernah juga dimediasi, namun belum ada tindak lanjutnya. Kondisi itu tidak ada perubahan dan terkesan ada pembiaran.
"Kami harapkan agar instansi terkait menindak tegas masalah ini, jika ada pengusaha atau pihak pabrik membandel harusnya ditindak tegas, sudah sering kali diprotes tetap saja seperti itu. Dari dulu itu masalah belum kelar juga. Sudah beberapa kali kami melapor," jelas dia.
Manajemen PT Bali Maya Permai Putut Wibisono yang dikonfirmasi terpisah menyatakan, belum bisa memberikan solusi atas masalah tersebut. Dia menjanjikan akan menyampaikannya kepada bagian yang menangani soal limbah. (Ali/Sun)