CCTV Rekam Kejadian Horor di Kafe yang Jadi Sasaran Teror Paris

Kendati terluka, perempuan itu berlari masuk ke restoran dan berlindung di belakang bar, ia dipeluk oleh bartender yang sedang bersembunyi.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 20 Nov 2015, 11:58 WIB
Detik-detik Perempuan Ini Selamat dari Hujan Peluru Teroris Paris (Daily Mail)

Liputan6.com, Paris Sebuah rekaman CCTV dengan sangat jelas memperlihatkan bagaimana seorang teroris yang ada di trotoar menghujani peluru ke arah sebuah restoran di Paris.

Namun, berondongan pelurunya seketika berhenti, gara-gara senjatanya macet. Momentum itu dimanfaatkan oleh salah seorang pengunjung perempuan yang terluka di pergelangan tangannya untuk masuk dan berlindung ke belakang meja kafe.

Rekaman tersebut dimiliki oleh Daily Mail, dan teroris itu dipercaya adalah Salah Abdeslam, yang masih dalam pengejaran polisi. Serangkaian aksi teroris di berbagai lokasi di Paris terjadi pada Jumat malam 13 November lalu. 129 orang dilaporkan tewas.

Dalam rekaman tersebut, sehabis melontarkan peluru, tampak pelaku berhenti dan mencoba memicu senjatanya, namun macet.

Entah karena tersendat atau karena peluru habis. Senjata itu kemungkinan besar AK-47. Ketika menyadari senapannya tak berfungsi, si teroris berbalik dan berlari ke sebuah mobil, seperti dilansir The Guardian, Kamis 19 November 2015.

Baca Juga

Salah satu pengunjung restoran, perempuan, berdiri lalu masuk ke dalam kafe dan berlindung di belakang meja bar. Di sanalah, bartender Jasmine El Youssi menyambutnya dan memeluk perempuan yang terluka tersebut. 

Detik-detik Perempuan Ini Selamat dari Hujan Peluru Teroris Paris. Bartender itu mencoba menenangkan perempuan tersebut. (Daily Mail)

"Aku tidak mau orang lain merasa ditinggalkan apalagi saat mereka mengalami terluka tembak," tutur Jasmine.

Kafe tempat Jasmine bekerja cukup ramai saat kejadian terjadi. Tipikal Paris pada Jumat malam. Ia dan rekannya sedang berada di belakang meja bar saat penembakan berlangsung.

"Pertama kupikir itu anak-anak main petasan di luar," tutur perempuan berdarah Maroko dan Aljazair kelahiran Paris.

"Lalu kami mendengar suara lagi, kali ini diikuti suara jendela pecah. Dan saat itulah sadar, itu suara desingan peluru," kata perempuan 20 tahun itu.

"Yang aku tahu, kami semua tiarap dan mencoba sembunyi. Aku hanya berdoa agar ia berhenti. Kira-kira 20 detik, tembakannya berhenti, namun bagiku, rasanya seperti 2 menit," ujarnya.

Saat itu ia melihat perempuan lain bernama Lucille yang terluka.

"Ia menangis, dan mengatakan pacarnya di luar, ia takut, aku pun demikian, aku bisa saja meninggalkannya dan lari ke ruang bawah tanah, tapi urungku lalukan, karena aku tahu, aku tak bisa meninggalkannya,"kenang Jasmine saat kejadian malam horor tersebut.

Setelah tenang, ia membawa Lucille dan pelanggan lainnya untuk turun ke bawah. Lalu, keluar kafe melihat ada yang terluka atau tidak.

Setidaknya 30 peluru dilontarkan ke restoran itu. Ajaibnya, tak satu pun pelanggan tewas.

Berikut rekaman video CCTV yang menegangkan itu:

 

 

Restoran Jasmine adalah salah satu lokasi yang diserang oleh tiga orang berkendaraan VW hitam yang sebelumnya juga menghujani peluru ke kafe, bar dan restoran lainnya.

Tiga pria itu dipercaya adalah Salah Abdeslam dan saudaranya Brahim -- yang meledakan dirinya di bulevard Voltaire, dan pria ketiga masih belum diketahui siapa gerangan.

Mobil itu diketahui disewa oleh Salah. Lalu, ditemukan oleh polisi di Montreuil, utara Paris.

Tiga pria itu bertanggung jawab atas kematikan setidaknya 36 orang, antara lain: 12 di Le Carillon dan Le Petit Restoran Kamboja, 19 di La Belle Equippe, anda lima di bar La Casa Nostra. (Rie/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya