Liputan6.com, Jakarta - Salah satu produsen kertas di dalam negeri, Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas menargetkan pengoperasian pabrik dari anak usahanya yaitu PT OKI Pulp And Paper dimulai pada April 2016. Hal ini setelah progres pembangunannya telah mencapai 55,53 persen per November 2015.
Pabrik yang diklaim menjadi pabrik bubur kertas atau pulp terbesar di kawasan Asia ini berlokasi di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Direktur Pengelola Sinar Mas, G Sulistiyanto mengatakan, pabrik dengan nilai investasi mencapai Rp 35 triliun ini akan mengekspor dua juta ton pulp dan 500 ribu ton tisu dengan nilai mencapai US$ 1,5 miliar atau senilai Rp 20 triliun pada tahun pertamanya.
"Perusahaan berharap target ini bisa dicapai karena jika tertunda lagi maka akan menambah biaya investasi," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (20/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
Nantinya, kebutuhan bahan baku pabrik ini akan disuplai dari lahan hutan tanaman industri (HTI) seluas 470 ribu hektare (ha) yang berada di Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin.
Saat ini, OKI Pulp And Paper memiliki lahan seluas 1.700 ha atau sepertiga dari luas Kabupaten Ogan Komering Ilir yang mulai dibangun sejak 2013.
"Lokasi dipilih di OKI karena sudah ada ratusan ribu hektare lahan HTI milik perusahaan yang sudah ditanami sejak tahun 2005," lanjutnya.
Selain memiliki lahan HTI sendiri, perusahaan juga telah menyiapkan berbagai infrastruktur penunjang seperti pelabuhan di Selat Bangka, pembangkit listrik biomassa berkapasitas 500 MW, dan sistem 17 pabrik yang terintegrasi.
Direktur APP, Suhendra Wiriadinata mengatakan, bisnis bubur kertas dan tisu sangat menggiurkan pada masa mendatang seiring dengan semakin tingginya permintaan, terutama di China.
"Dari dua juta ton pulp yang dihasilkan, sebanyak 80 persen diekspor, sementara yang 20 persennya akan dibuat tisu dan 95 persennya juga diekspor, serta sebagian besar tujuan ke China," kata dia.
Keberadaan pabrik ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah itu. Saat ini, tenaga kerja yang bekerja di OKI Pupl and Paper mencapai 15 ribu orang untuk pembangunan pabrik.
Kemudian setelah beroperasi akan berkurang menjadi hanya 3.500 orang. Namun targetkan akan ada penambahan sebanyak 15 ribu orang tenaga kerja tidak langsung pada bidang kontraktor dan suplier.
Keberadaan APP OKI ini diperkirakan akan mendongkrak ekspor Sumatera Selatan sebesar 32 persen, sedangkan PDRB sebesar 11 persen.
Sementara itu, dalam proses pembangunan ini perusahaan juga telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp 21,83 miliar untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, beasiswa, dan pendirian sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) di Ogan Komering Ilir. (Dny/Gdn)