Liputan6.com, Jakarta - Pasangan yang baru menikah tentunya memiliki komitmen untuk menjalani segalanya bersama. Susah senang bakal dihadapi bersama. Tak terkecuali dengan pengaturan keuangan.
Sayangnya, walau telah menikah, beberapa pasangan masih banyak yang mengelola uangnya sendiri-sendiri. Misalnya, suami hanya memberi jatah uang tetap setiap bulan kepada sang istri, tanpa harus tahu berapa penghasilan masing-masing. Tentu hal tersebut dilakukan dengan alasan yang berbeda-beda.
Tapi apakah tindakan itu benar? Bagaimana jika akhirnya pasangan Anda selingkuh uang, atau berbohong tentang pengeluarannya
Nah, untuk Anda yang ingin menikah atau telah menikah dan belum memiliki perencanaan keuangan, berikut adalah tips dan langkah yang bisa dilakukan agar bisa memiliki kebiasaan keuangan yang lebih sehat.
Dilansir dari CekAja.com, berikut strategi mengurus keuangan untuk pengantin baru, Selasa (24/11/2015):
1. Sejak dini bicarakan keuangan bersama
Poin ini akan lebih baik dilakukan sebelum Anda menikah. Namun jika Anda telah menikah dan belum melakukannya, maka wajib untuk melakukannya dengan segera.
Bahas semua rekening dan utang yang dimiliki setiap pihak. Agar bisa berjalan mulus untuk usaha yang dilakukan, usahakan semua harus terbuka tentang pengeluaran keuangan yang dilakukan.
2. Sepakati batas pengeluaran bersama
Sudah tentu masing-masing pihak miliki kebutuhan pribadi. Agar bisa lebih hemat, mengapa Anda tidak menyepakati tentang batas minimum pengeluaran? Artinya adalah batas pengeluaran di mana harus ada keterbukaan.
Misalnya, harus ada keterbukaan atau memberitahu satu sama lain bila ada pengeluaran yang dilakukan lebih dari Rp 100 ribu.
3. Tetapkan tujuan bersama
Taruhlah Anda telah tahu status finansial pasangan Anda. Agar bisa lebih terarah dalam tujuan finansial, maka Anda mesti memiliki tujuan keuangan mulai dari jangka pendek, menengah, hingga panjang.
Untuk tujuan jangka pendek bisa ditaruh persiapan finansial untuk kelahiran sang buah hati. Sedangkan untuk jangka menengah dan bisa ditaruh rencana miliki rumah atau mobil. Kemudian untuk tujuan jangka panjang, Anda bisa menaruh rencana pensiun muda atau memulai bisnis? Boleh saja Anda berpikir tujuan jangka panjang ini masih memiliki waktu yang lama untuk mewujudkannya.
Jika tujuannya adalah berbisnis, akan lebih baik darimana sumber modal yang bisa didapatkan, bagaimana cara mewujudkannya, dan persiapan lainnya, semua wajib dibicarakan sejak dini. Buat semua catatan tujuan Anda dan pastikan untuk melakukan review secara berkala.
4. Punya rekening bersama
Poin ini memang masih ada yang pro dan kontra. Namun usaha untuk membuka rekening bersama dan menggabungkan pendapatan bersama pasangan dalam satu rekening, terlebih telah menikah, sebagai besar menjadi tindakan efektif untuk menanamkan kepercayaan finansial dalam sebuah hubungan.
Anda boleh pilih, apakah rekening ini adalah rekening khusus dan masih memiliki rekening masing-masing, atau cara lainnya. Segala cara bisa dimodifikasi. Paling penting, diskusikan hal ini dengan pasangan untuk memastikan Anda berdua nyaman dengan apa pun yang diputuskan.
5. Punya dana darurat
Buatlah dana ini menjadi prioritas utama. Kenapa? Sebab risiko bisa datang kapan saja. Dari sakit, anggota keluarga terkena musibah, bencana alam, kehilangan pekerjaan, perbaikan rumah, hingga urusan mendadak lainnya. Lebih ideal, dana darurat ini harus sejumlah 6 kali pengeluaran Anda setiap bulan.
Supaya tidak memiliki kekhawatiran biaya saat alami risiko sakit, wajib hukum Anda dan pasangan juga memiliki perencanaan finansial untuk asuransi. Cobalah pilih perlindungan asuransi yang tepat bagi Anda dan pasangan, di mana produk yang dimiliki dapat mengalihkan biaya untuk segala risiko yang terjadi. (Apr/Gdn)
Advertisement