Liputan6.com, Jakarta - Ribuan buruh memadati Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, sore tadi. Massa buruh yang memprotes upah murah terdiri dari berbagai elemen itu, bukan hanya datang dari Bekasi maupun Jakarta, tapi juga dari Bandung dan Lampung.
Salah satu buruh bernama Yudi (23) dia bersama 51 kawannya, long march dari Monumen Pancasila Bandung menuju Tugu Proklamasi, Jakarta.
"Saya dari Bandung long march, jalan kaki, menuju Jakarta sini. Itu sudah dari Senin kemarin, 5 hari sudah waktu perjalanan saya dengan kawan-kawan," ucap Yudi yang tergabung di Formasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia (FSPASI), di Tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat (20/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
Perjalanannya menuju Jakarta, tentu tidak berjalan mulus. Kaki lecet dan luka karena bergesekan dengan sepatu pun pasti sudah menjadi konsekuensinya.
"Karena itu teman-teman saya punya cara yang berbeda. Saya dan teman-teman gunakan pembalut wanita untuk jadi alas kaki. Jadi kaki itu enggak lecet banget," ujar Yudi.
Yudi, buruh dari Cileungsi, Bogor itu menceritakan perjalanannya dari Cimahi menuju Padalarang kemudian ke Karawang sampai di Bekasi, hingga akhirnya tiba di Jakarta.
Bandung Paling Seru
Dia menuturkan, demo buruh di Bandung-lah yang paling seru. Namun, aksi di Bekasi menjadi yang paling mencekam.
"Di Bandung itu yang paling seru. Karena sambil hujan-hujanan. Yang paling sulit itu, waktu di Bekasi. Sampai-sampai polisi ikut mengamankan, mungkin karena kita menyebabkan macet sih," tutur Yudi.
Meski demikian, hal ini tidak menganggu pekerjaan dia sebagai seorang buruh di salah satu perusahaan di Cileungsi, Bogor itu.
"Kita enggak bolos. Memang di sana sedang ada pemogokan juga. Sudah 4 bulan enggak digaji. Jadi ini saya lakukan demi perjuangan saya," pungkas Yudi. (Ans/Dms)