21-11-1985: Jabat Tangan dan Star Wars AS-Soviet

Pemimpin kedua negara sempat melakukan pertemuan damai.

oleh Rasheed Gunawan diperbarui 21 Nov 2015, 06:00 WIB
Presiden AS Ronald Reagan dan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev melakukan pertemuan damai setelah kedua terlibat 'perang dingin'. (BBC)

Liputan6.com, Jenewa - Amerika Serikat dan Uni Soviet dianggap sebagai negara adidaya pada pertengahan Abad ke-20. Selama itu, negara Blok Barat dan Blok Timur itu melakukan 'perang dingin', di mana kedua negara tidak terlibat secara langsung namun memberikan pengaruh yang besar bagi negara lain yang bersengketa.

Namun ada suatu titik di mana AS dan Uni Soviet berdamai. Pemimpin kedua negara sempat melakukan pertemuan damai. Yakni pada tanggal 21 November 1985 di Jenewa, Swiss.

Presiden AS Ronald Reagan dan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev berjabat tangan dan berbicara mengenai langkah ke depan untuk membuat dunia lebih aman dan damai. Keduanya bertekad agar dunia ke depan menjadi damai. Namun demikian, keduanya tidak meneken perjanjian terkait "Star Wars" atau perang bintang.

Star Wars adalah sebutan bagi negara yang berlomba-lomba untuk menciptakan senjata militer canggih di luar angkasa dan melakukan pertempuran di langit.

Seperti dimuat BBC on This Day, kedua pemimpin negara raksasa itu bertatap muka tanpa didampingi tim penasihat masing-masing. Ini merupakan pertemuan langka untuk kedua negara yang memiliki pengaruh besar terhadap masa depan dunia, ketika itu.

Secara umum, hasil pertemuan Reagan dan Gorbachev yakni: melanjutkan pembicaraan persenjataan militer, membahas wacana untuk menghapus senjata kimia, dan komitmen untuk mengutamakan isu hak asasi manusia (HAM).

Namun demikian, belum ada kata sepakat bulat terkait "Star Wars". Reagan mengutarakan bahwa dirinya tetap pada pendirian untuk menolak dihentikannya penelitian untuk pengembangan senjata dengan alasan kebutuhan militer.

"Saya datang ke Jenewa ini untuk menjalin hubungan baru, antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet dan kini kita telah melakukannya," ujar Reagan.

Sementara itu, Gorbachev menegaskan agar pengembangan senjata di luar angkasa harus disetop. "Dulu memang ada banyak persenjataan militer, tapi saya jamin, dunia kini akan tetap aman."

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, AS dan Rusia menyepakati perjanjian "Intermediate-Range Nuclear Forces treaty" untuk mengurangi pengembangan senjata nuklir. Pertemuan kedua negara selanjutnya terjadi pada 1991, 1993, dan 2002, yang juga membahas pengurangan senjata.

Namun saat ini, kedua negara, yakni AS dan Soviet yang kini terpecah menjadi Rusia, kembali mengembangkan senjata militer "Star Wars". Rusia mengembangkan rudal baru 'Perang Bintang, sedangkan AS menciptakan perisai anti-rudal.

Sejarah lain mencatat, pada 21 November 1886, astronom Amerika Serikat Lewis A. Swift menemukan galaksi NGC 35, galaksi spiral di rasi bintang Cetus. (Ali/Dry)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya