Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan kerja sama global merupakan kunci untuk mengatasi masalah terorisme.
"Kita semua sudah aware bahwa terorisme menjadi ancaman global karena itu tidak ada cara lain mengatasinya kecuali kerja sama," kata Sutoyoso di Kuala Lumpur, seperti dikutip Antara, Sabtu (21/11/2015).
Ia mengatakan, dalam mengatasi terorisme tidak hanya kerjasama antar negara ASEAN tetapi kerjasama secara global.
Sutiyoso menyebutkan sebelum peristiwa Paris, dirinya sudah ke Tiongkok, Australia, Timur Tengah, Amerika Serikat dan ASEAN Intelegence. Comunity (AIC) yang berpusat di Singapura untuk bicara terorisme.
"Semua membicarakan terorisme, artinya semua sudah aware bahwa terorisme merupakan ancaman global," kata dia.
Ia menyebutkan di Indonesia masalah terorisme sudah tidak semasif dulu, tetapi semua pihak harus meningkatkan kewaspdaaan bukan hanya aparat tetapi juga masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
Dia juga mengajak masyarakat bekerjasama dalam mengatasi terorisme. Caranya, setiap warga diharapkan menjadi mata dan telinga BIN.
"Yang saya minta beri informasi saja atas hal-hal yang dilihat aneh, janggal, mencurigakan. Ini indikasi dari teror, kalau dilaporkan kan bisa dicegah sejak dini," ujar Sutiyoso.
Ia menyebutkan dalam menghadapi teror, masyarakat juga tidak perlu panik tetapi waspada dan bekerja sama dengan aparat.
Sutiyoso juga menyebutkan islam di Indonesia merupakan islam moderat dan toleran sejak ratusan tahun lalu. "Belakangan sejak mulai membaiknya ekonomi, sejumlah pemuda belajar di Timur Tengah lalu kenal Islam aliran keras," lanjutnya.
Sutiyoso juga mengimbau ulama meningkatkan perannya dalam memerangi terorisme. "Berikan cermah ke anak muda bahwa Islam adalah rahmatin lil alamin," kata Sutiyoso. (Nil/Yus)