Misteri 'None Belande' di Pintu Air Manggarai

Ada saja kejadian mistis yang dialami para penjaganya, termasuk kehadiran sosok misterius si None Belande.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 21 Nov 2015, 21:01 WIB
Memasuki musim penghujan ibukota Jakarta bersiap agar tak lagi dilanda banjir.

Liputan6.com, Jakarta - Pintu Air Manggarai kini sudah terlihat sangat terawat. Semua pintu dalam keadaan terawat. Kantor tempat pegawai pemda melakukan pengamatan ketinggian air juga sudah lebih baik.

Bangunan yang sudah ada sejak zaman Belanda ini pun bukan tanpa kisah misteri. Beredar cerita ada sosok Nona Belanda yang juga ikut menjaga kawasan pintu air yang dibangun sejak 1904 itu.

Hal ini dituturkan oleh penjaga Pintu Air Manggarai, Herry Parianto. Selama 3 tahun mengawasi pintu air, ada saja kejadian mistis yang dialami para penjaganya, termasuk kehadiran sosok misterius si Nona Belanda itu.

"Biasanye si None Belande menampakkan diri. Tak hanya malam hari, saat sore pun pernah muncul di sekitar pintu air," ujar Herry.

Saat itu, pintu air sedang mengalami revitalisasi. Jadi sekitar 1,5 tahun sisi paling kiri Jalan Tambak ditutup. Revitalisasi ini dilakukan untuk membangun 1 pintu air baru.

"Waktu pas masih dalam pengerjaan ada mandor yang lihat None Belande duduk di atas beco (eskavator). Dia memang diam saja duduk. Itu siang, sekitar pukul 13.00 WIB, memang kondisi sedang mendung gerimis," ungkap Herry.

Sang mandor pun, kata Herry, hanya bisa terdiam melihat penampakan itu. Dia pun memilih berlalu dan tak memerhatikan lebih dalam lagi.

Sang Nona Belanda justru lebih sering menampakkan diri pada penjaga pintu air termuda, Fathur. Herry mengatakan, Saat sedang memantau ketinggian air, Fathur kerap melihat sosok perempuan muda berpakaian gaun khas wanita Eropa di zaman itu.

"Jadi dia lagi mantau di belakang. Pas buka jendela, none itu lewat," sambung Herry.

Meski beberapa rekannya begitu jelas merasakan kehadiran sang 'none penjaga' pintu air, Herry mengaku dirinya belum pernah mengalami langsung. Sekalipun keluar untuk membeli makan saat larut malam.

"Kalau saya sih belum pernah. Saya jalan kaki ke Pasar Raya cari makan pukul 02.00 WIB lewat terowongan biasa saja," lanjut dia.

Dia yakin, sang none tidak akan mengganggu aktivitas di pintu air ini. Terlebih, pintu air kini sudah direvitalisasi.

"Ya mungkin dia merasa rumahnya dibagusin sekarang. Kita juga selalu bersih-bersih di sekitar pintu air jadi enggak ganggu," tutup Herry. (Dms/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya