Liputan6.com, Jakarta Kegiatan olahraga sudah dilakukan sejak dahulu kala. Kemungkinan besar sudah dimulai sejak zaman sebelum Masehi. Hanya saja, permainan olahraga yang dilakukan zaman itu tentu belum seperti olahraga modern. Namun demikian, sejarah mencatat ada beberapa atlet olahraga terbaik pada kompetisi olahraga masa lalu.
Nah, berikut ini adalah beberapa atlet masa lampau terbaik dan terkuat menurut laman Listverse, Minggu (22/11/2015).
Advertisement
1. Melankomas
Melankomas merupakan atlet tinju berparas tampan yang berasal dari Caria (Turki). Atlet kuno yang satu ini dianggap yang terbaik karena ia tak pernah kalah sepanjang kariernya. Bahkan yang unik dari Melankomas adalah ia tak pernah berusaha memukul atau menyerang lawan. Gaya tinjunya berusaha bertahan dan membuat lawan frustasi hingga kehilangan tenaganya. Dengan gaya tersebut Melankomas sukses menjuarai turnamen tinju di Olimpiade 207.
2. Diagoras
Atlet kuno yang satu ini mungkin bukan yang terkuat, tapi keluarga Diagoras merupakan keluarga atlet olahraga terkuat dalam dunia olahraga kuno. Diagoras yang berasal dari Rhodes berhasil menjuarai turnamen tinju di Olimpiade 464 SM, menjuarai empat kali ajang Isthmian Games dan dua kali memenangkan pertandingan di Nemea. Anak-anaknya yang bernama Damagetos dan Akousilaos juga sukses menjadi juara tinju. Saat menjadi juara, mereka mengangkat ayah mereka di pundak sebagai bentuk selebrasi. Diagoras pun bangga dan merasa terhormat sebagai seorang pria dan atlet.
3. Milo
Para sejarawan setuju bahwa Milo, atlet dari Croton merupakan atlet gulat terkuat sepanjang sejarah olahraga kuno. Milo pernah beberapa kali menjadi juara Olimpiade sepanjang kariernya selama 30 tahun. Atlet gulat ini memiliki ukuran tubuh yang besar dan teknik yang sempurna. Bahkan banyak yang percaya bahwa Milo adalah anak dari Zeus. Pola makannya juga tidak biasa, karena Milo selalu memakan 8 kg daging setiap hari. Bahkan ia juga pernah menang melawan seekor banteng dewasa.
Itu dia tiga sosok atlet masa lampau terbaik yang sangat populer di zaman kuno. Mungkin sampai saat ini pun masih belum ada yang bisa melampaui kemampuan mereka. (M. Altafs)