Liputan6.com, Budapest - Sebuah penemuan luar biasa tentang era Holocaust Nazi ditemukan. Ribuan lembar dokumen berisi sensus penduduk Yahudi ditemukan di sebuah tembok apartemen di Budapest, Hungaria. Para ahli sejarah sempat berpikir dokumen tersebut dihancurkan saat Perang Dunia II. Ternyata, lembaran catatan itu tersembunyi dengan aman dan baik di tembok apartemen tersebut.
Dokumen tersebut dipercaya dapat menguak tentang sejarah tentang pembantaian orang Yahudi di Hungaria.
Advertisement
Penemuan ini berawal dari keinginan pemilik apartemen untuk merenovasi bangunan. Pada Agustus 2015, Brigitte Bedey, sang pemilik apartemen pun merenovasi bangunan tersebut. Suatu hari, salah satu pekerjanya menusukkan obeng ke tembok dan mendengar suara mirip robekan kertas.
"Kami pikir kami merusak wallpaper tetangga kami," kata Brigitte seperti dilansir The Guardian, Sabtu 21 November 2015.
Namun, tak lama kemudian, suaminya mengeceknya menemukan kertas dengan tulisan tangan. Ia dan para pekerjanya perlahan-lahan membongkar dinding itu dan pasangan tersebut menemukan bundelan kertas berdebu seberat 61 kilogram. Kendati robek di berbagai tempat, namun secara keseluruhan dokumen itu kondisnya baik.
Ada 6.300 lembar dokumen dari sensus 1944. Dalam catatan itu, terdapat 200.000 nama Yahudi dari Hungaria yang tewas dalam kamp konsertasi.
Tintanya masih terbaca, meski kertasnya menguning. Dokumen tersebut langsung diberikan kepada otoritas arsip Budapest.
Kepala Arsip Nasional Hungaria, Istvan Kenyeres kaget sekaligus kagum atas temuan itu. "Kebanyakan kertas zaman perang itu tidak sebaik kertas masa kini," tutur Kenyeres.
"Tapi yang terpenting adalah isi dokumen itu. Luar biasa penting. Penemuan ini bisa menjawab pertanyaan sejarawan tentang sejarah Holocaust di Budapest yang selama ini kosong," ujar dia lagi.
Sejak September 2015, para ahli restorasi 'menyetrika' dokumen itu untuk mempelajarinya. Terkadang mereka harus berhenti sejenak tatkala menemukan nama terkenal di tengah daftar sensus itu.
Pada 1944, pemerintah Budapest melakukan sensus untuk mengidentifikasi para Yahudi, sebelum memindahkan mereka ke rumah-rumah khusus di 7 distrik.
Dua bulan sebelumnya, Nazi Jerman berhasil menjajah Hungaria dan mendeportasi para Yahudi ke kamar gas Auschwitz.
Dokumen yang ditemukan itu berisi nama-nama di tiap rumah khusus yang para Yahudi tempati. Pada daftar itu juga ditandai apakah mereka Yahudi atau beragama Kristen.
"Orang Yahudi itu mengisi formulir dengan jujur. Mereka menolak untuk percaya ke mana nasib akan membawa mereka," ujar Kenyeres.
Tak lama setelah sensus, sekitar 200.000 Yahudi dipindahkan ke sebuah gedung bertuliskan, "Yellow Star House" dengan simbol Bintang David di pintu-pintu mereka.
"Berkat Berdefys, kami jadi tahu bahwa banyak Yahudi tinggal di Yellow Star House," kata Kenyeres.
Pada akhir 1944, para Yahudi berhimpit-himpitan di ghetto atau pemukiman Yahudi yang dibuat oleh Nazi. Beberapa di antaranya tewas karena kelaparan. Sisanya meninggal ditembak di sungai. Sebuah patung peringatan berupa sepatu besi berdiri di lokasi tersebut.
Kedatangan tentara Rusia pada Januari 1945 menyelamatkan sebagian dari mereka. Tidak seperti para Yahudi di luar kota, kebanyakan Yahudi di Kota Budapest selamat.
Sekitar 600 ribu Yahudi Hungaria tewas akibat Holocaust, kebanyakan dari mereka menemui ajalnya di Auschwitz.
Kenyeres memperkirakan ada lebih dari 23 ribu dokumen yang berada entah di dimana. Jika ditemukan, dokumen itu tentu dapat memberi tambahan nilai sejarah tentang apa yang terjadi pada 1944. Pemerintah juga akan mengubahnya menjadi file digital dan dapat dibaca oleh masyarakat.
"Coba, orang-orang seluruh Budapest, ketuk dinding Anda. Kita tak pernah tahu, mungkin sisa-sisa dokumen itu berada di situ, tersembunyi. Menanti untuk ditemukan," tutupnya. (Rie/Bob)