Liputan6.com, Jakarta Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara terutama di sektor perdagangan dan investasi.
Salah satunya sepakat untuk mewujudkan target perdagangan sebesar US$ 10 miliar atau sekitar Rp 136,98 triliun (asumsi kurs Rp 13.698 per dolar Amerika Serikat). Saat ini, nilai perdagangan kedua negara hampir mencapai US$ 6 miliar.
Kesepakatan itu dilakukan dalam pertemuan bilateral di ruang pertemuan Bilateral KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (22/11/2015). Untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua negara, Jokowi menawarkan produk strategis Indonesia ke Vietnam.
Baca Juga
Advertisement
"Investasi Indonesia di Vietnam juga berkembang cukup pesat hampir mencapai US$ 500 juta. Kami berharap ada perhatian dari pemerintah Vietnam," ujar Jokowi.
Perdana Menteri Nguyen pun menyambut baik keinginan Jokowi. "Saya juga akan menugaskan menteri pertahanan untuk menindaklanjuti investasi di Vietnam," kata Nguyen.
Negosiasi EEZ Tuntas Desember 2015
Kedua pimpinan negara itu juga sepakat untuk segera menyelesaikan negosiasi Exclusive Economic Zona (EEZ) atau zona ekonomi eksklusif (ZEE) antara kedua negara. "Saya berharap penyelesaian negosiasi EEZ dapat dilaksanakan pada Desember 2015," kata Jokowi.
Selain EEZ, situasi laut China Selatan juga dibahas dalam pertemuan itu. Jokowi menegaskan kalau pemerintah Indonesia mengedepankan stabilitas dan keamanan kawasan.
"Agar pertumbuhan dapat terjadi di kawasan itu, dan hukum internasional perlu dihormati," kata Jokowi.
Di akhir pertemuan itu, Perdana Menteri Vietnam Nguyen mengundang Jokowi untuk berkunjung ke Vietnam. "Terima kasih atas undangannya, saya akan rencanakan untuk berkunjung ke Vietnam," ujar Jokowi. (Christina N/Ahm)