Liputan6.com, Hong Kong - Mc Refugees adalah fenomena terbaru yang mengejutkan dunia properti. Hal itu karena melumpuhkan harga properti kota besar di seluruh Asia. Harga sewa properti di Jepang, China dan Hong Kong terus melambung tinggi.
Orang yang memiliki pekerjaan yang kurang mencukupi, latar belakang keluarga yang miskin harus mencari perlindungan dari pemerintah. Dari satu cabang restoran cepat saji di Hong Kong, seperti dilansir dari Businessinsider.co.id, Minggu, (22/11/2015) menyebutkan, seorang fotografer Reuters sering mengunjungi restoran cepat saji tersebut di Hongkong menangkap sebuah gambar yang menyedihkan.
Advertisement
Gambaran itu menunjukkan orang hidup dalam kemiskinan di salah satu pusat keuangan di dunia. Ini adalah 5 fakta yang menunjukan kemiskinan, yang menumpang tidur di restoran cepat saji:
1. Foto yang sudah menjadi perbincangan umum di Hong Kong, China dan Jepang ini di akibatkan harga properti yang melonjak. Para pekerja ini terpaksa harus menjadi tunawisma dan menumpang disalah satu restoran cepat saji, yang buka 24 jam.
2. Harga rumah di Hong Kong naik hingga 130 persen sejak 2008. Kenaikan tersebut tidak senilai dengan pendapatan minimum kerja hingga berbanding 17 kali lipat. Memang, Hong Kong adalah salah satu negara yang memiliki pasar properti ketiga paling mahal di dunia.
3. Profesor Wong Hung dari Universitas Hong Kong mengatakan, tuna wisma terakhir disebabkan oleh penyalahgunaan obat atau penyakit mental. Namun, akhir-akhir ini di Hong Kong tuna wisma disebabkan oleh latar belakang keluarga yang kurang solid dan kesulitan ekonomi.
4. Profesor Wong Hung juga mengatakan saat ini tercatat ada 1.000 tunawisma baru di Hong Kong.
5. Manajemen restoran tersebut telah menekankan kalau mereka menampung orang-orang yang ingin menghabiskan waktu yang lama di restoran mereka. Akan tetapi mereka juga ingin menemukan keuntungan, sehingga tuna wisma yang bisa tidur di sana bisa membeli makanan di restoran tersebut.
(Apr/Ahm)