Deteksi Bohong dan Potensi Selingkuh Pasangan di FBI 2015

Jangan sampai salah menuduh pasangan selingkuh. Bisa jadi, dia memang jujur mengatakan yang sebenarnya.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 22 Nov 2015, 15:00 WIB
Jangan sampai salah menuduh pasangan selingkuh. Bisa jadi, apa yang dia katakan memang jujur.

Liputan6.com, Jakarta Jangan sampai salah menuduh pasangan selingkuh. Bisa jadi, dia memang jujur mengatakan yang sebenarnya. Melalui analisis tulisan tangan dan ilmu deteksi kebohongan, Anda diajak untuk mengetahui karakter asli pasangan dan mendeteksi selingkuh yang tanpa sadar merusak hubungan yang ada dalam rangkaian kegiatan Festival Bohong Indonesia 2015 di Conclave, Jakarta, Sabtu (22/11/2015).

Pakar Grafologi, Deborah Dewi mengatakan, melalui hasil analisa tulisan tangan, seseorang bisa terlihat karakter aslinya selaras dengan karakter yang dia tampilkan. Sebab tulisan tangan sendiri merupakan hasil interaksi dari banyak struktur dan sirkuit di otak. Proses analisa untuk deteksi kebohongan disempurnakan secara spesifik dengan ilmu deteksi kebohongan yang mencakup forensic interview dan behavior analysis misalnya analisa wajah makro dan mikro.

Seperti disampaikan pakar deteksi kebohongan, Handoko Gani, MBA, BAII, dalam setiap percakapan dengan orang lain, tidak ada tanda pasti seseorang telah berbohong. Padahal selama ini, pemahaman umum yang beredar adalah mata yang tidak melakukan eye-contact ketika berbicara, tangan yang menggaruk-garuk maupun suara yang gugup diyakini sebagai tanda berbohong.

Menurutnya semua orang bisa memperkaya diri untuk mempelajari cara deteksi bohong dengan cara memodifikasi pertanyaan-pertanyaan dan cara ngobrolnya (interview) agar bisa optimal menggali informasi sejujur-jujurnya. Cara ini efektif untuk membantu agar Anda tidak mudah dibohongi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya