Liputan6.com, Pati - Kelompok teror Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) kembali jadi buah bibir pascaterornya di Paris, Prancis.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengutuk ISIS yang juga dikabarkan berencana meneror Indonesia. Namun, dia juga menyayangkan jika ada pihak yang mengaitkan ISIS dengan Islam.
"Enggak ada kaitan radikalisme terorisme dengan agama, khususnya Islam," ucap Khofifah di Pati, Jawa Tengah, Minggu (22/11/2015).
"Kriminal tetaplah kriminal," tukas mantan anggota DPR RI itu.
Menurut dia, pernyataannya ini didasari alasan tegas. Teror-teror yang dilakukan ISIS, lanjut dia, bertentangan dengan ajaran Islam.
"Islam itu dalam Al Quran mengajarkan penuh kasih dan damai," tutur Khofifah.
Baca Juga
Advertisement
Oleh sebab itu, perempuan berjilbab ini mendorong agar semua pihak terutama pesantren, mengajarkan Islam yang penuh cinta kasih dan damai. Agar tindakan terorisme dan radikal tak terulang di masa depan.
"Saya mendorong semua elemen untuk menghadirkan rahmatul lil alamin Islam sebagai juru damai dan penebar kasih," pungkas Khofifah. (Bob/Sun)