Liputan6.com, Jakarta - 23 November 1996, salah satu pembajakan pesawat paling tragis terjadi di langit Samudra Hindia. [Pesawat](/2366465 "") maskapai Ethiopian Airlines dibajak sekelompok orang ketika kapal sudah terbang. Lantaran kehabisan bahan bakar, Boeing 767 itu jatuh di Samudra Hindia.
Sebanyak 125 orang dari 175 penumpang dinyatakan tewas, sementara 50 orang lainnya, termasuk dua tersangka pembajak, berhasil diselamatkan. Demikian yang dimuat BBC on This Day.
Pesawat awalnya terbang dari Bandara Internasional Bole Addis Ababa, Ethiopia, menuju Bandar Udara Internasional Jomo Kenyatta, Nairobi, Kenya. Empat jam setelah lepas landas, 3 pelaku beraksi mengambil alih kendali pesawat.
Menurut otoritas udara Ethiopia, pelaku meminta pilot agar pesawat terbang ke Australia. Pembajak sempat meminta pilot agar mendarat terlebih dahulu di Bandara Internasional Hahaya di Komoro.
Namun nahas, bahan bakar sudah habis sebelum pesawat mendarat. Walhasil, kapal terbang nahas itu jatuh ke laut. Pesawat menghujam samudra dan celaka.
Saksi mata menuturkan pesawat sebenarnya dalam posisi pesawat tur pulau Grand Comore itu hendak mendarat, tetapi gagal karena bahan bakar habis.
"Pasang laut sedang terjadi. Dan pesawat hancur akibat derasnya gelombang air," ujar seorang saksi mata, Bruce Thompson, manajer hotel di pesisir lokasi kejadian.
Di antara para penumpang, sebagian korban tewas merupakan 20 dokter asal Prancis dan fotografer terkemuka asal Kenya, Mohamed Amin. Sementara korban selamat, termasuk pilot dan ko-pilot, langsung dilarikan ke rumah sakit.
Aparat awalnya menangkap 2 orang selamat yang diduga sebagai pembajak. Namun keduanya kemudian dibebaskan karena tak ada bukti kuat. Beberapa pekan kemudian, polisi menangkap 3 orang yang diyakini sebagai pembajak.
Motif pembajakan lantaran ketiga tersangka yang terdiri dari 2 pengangguran dan seorang suster tersebut ingin pergi ke Australia untuk mencari suaka politik.
Sejarah lain mencatat pada 23 November 1985, pembajakan pesawat juga terjadi, yakni pada pesawat Egypt Air nomor penerbangan 648. Saat mendarat di Malta, pasukan komando Mesir menyerbu ke dalam pesawat dan menewaskan 60 orang. (Ron)**
23-11-1996: Pesawat Ethiopia Dibajak dan Jatuh di Samudra Hindia
Empat jam setelah lepas landas, 3 pelaku beraksi mengambil alih kendali pesawat.
diperbarui 23 Nov 2015, 06:00 WIBPesawat maskapai Ethiopian Airlines dibajak sekelompok orang (The Guardian).
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pj Wali Kota Bustan Tinjau Dapur Umum untuk Program Makan Bergizi Gratis di Tarakan
Diguyur Hujan Deras, Genangan Air Hambat Lalu Lintas di Sekitar Pasar Cipulir Jakarta
Pemerintah Ingin Selamatkan Sritex, Bisakah Lolos dari Potensi Delisting?
Cara Cek BI Checking: Panduan Lengkap untuk Mengetahui Riwayat Kredit Anda
Siapa Dua Cawapres di Pilpres AS 2024? Ini Profilnya
Sesibuk Apapun, Polisi Ingatkan Petani di Rohul Tidak Lupa Datang ke TPS Pilkada
150 Kata-Kata Motivasi Diri Sendiri saat Terpuruk, Jadi Penyemangat Agar Bangkit Lagi
Potret Amel Carla Memukau dengan Rambut Keriting, Gaya Baru Bikin Pangling
Jarang Diketahui, Gus Baha Ungkap Perbedaan Jin dan Setan
Persiapan Ruben Amorim Menuju Manchester United dan Ragam Reaksi usai Tinggalkan Sporting CP
Byeon Woo Seok Diam-Diam Berdonasi Rp 3,3 Miliar untuk Bantu Pasien Anak
Cara Mengunci Aplikasi di HP Android dan iPhone, Sederhana Juga Praktis