Liputan6.com, Madrid - Luis Suarez tampil luar biasa dalam El Clasico kemarin. Dia menyumbang dua gol saat Barcelona menenggelamkan Real Madrid 4-0 di Santiago Bernabeu.
Torehan Suarez itu sontak mengingatkan publik kepada Ronaldinho. Bukan cuma untuk dua golnya ke gawang Los Blancos, melainkan perlakukan buruk yang pernah diberikan Presiden Florentino Perez.
Pada 2003, Ronaldinho pernah ditolak Perez bergabung ke Madrid. Kala itu dia menyampaikan alasan yang agak nyeleneh, yaitu karena penyerang yang biasa disapa Ronnie tersebut tidak tampan.
Baca Juga
- Digosipkan Putus dengan Sponsor, Lorenzo Serang Media Italia
- Van Gaal KecewaHarga MotoGP Indonesia Mahal atau Murah? Simak Daftar Lengkapnya
- 'Titisan' Giggs Pindah Dortmund
Advertisement
Perez merasa imej Ronaldinho tidak sesuai dengan visi bisnis Madrid. Secara penampilan fisik, Ronaldinho kurang punya nilai jual.
Tapi dua tahun berselang, Perez harus menjilat ludahnya sendiri. Ronaldinho berhasil mempermalukan Madrid di depan publik sendiri. Dia mencetak dua gol dan membawa Barcelona menang 3-1. Hebatnya, pemain yang direkrut dari PSG itu juga mendapatkan tepuk tangan salut dari fans lawan.
Namun pengalaman itu tidak membuat Perez belajar. Sekitar 15 bulan lalu dia kembali membuang kata-kata tak enak buat pemain Barcelona. Perez menyebut Suarez pemain yang tidak cukup bagus untuk bergabung ke Madrid.
Sebenarnya kala itu dia hanya mencoba menutupi kegundahan karena gagal bersaing mendapatkan bomber Uruguay tersebut dari Liverpool. Tapi apa mau dikata, kalimat pedas itu sudah terlanjur diucapkan dan kini berubah menjadi senjata yang menikam balik Perez.
Suarez membuktikan kalau dia memang tidak cukup bagus bermain di Madrid, sebab penggawa berjuluk El Pistolero menjadi luar biasa bila menjadi bagian skuat Barcelona. Dan Madrid serta Perez bisa menyaksikan dan merasakan langsung buktinya. (Ram/Vid)