Singapura Punya Teknologi Laser Canggih untuk Lawan Tumor

Teknik penggunaan SBRT bukan seperti proses radiasi biasa.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 23 Nov 2015, 08:30 WIB
Secara umum, puasa tampaknya menyebabkan sel kanker menghancurkan diri mereka sendiri pada akhirnya.

Liputan6.com, Singapura- Teknologi yang menunjang pengobatan medis kini semakin berkembang. Salah satu bukti adalah dengan hadirnya teknologi terapi radiasi yang benar-benar fokus pada area tumor sehingga mengurangi paparan pada bagian tubuh yang sehat.

Teknologi bernama stereotactic body radiation therapy (SBRT) ini sudah mulai diterapkan di negara-negara Asia. Namun untuk wilayah Asia Tenggara, nampaknya baru Singapura yang terdepan melakukan layanan kesehatan ini. Salah satunya di Gleneagles Hospital.

Teknik penggunaan SBRT bukan seperti proses radiasi biasa. Melainkan dibantu penggambaran tiga dimensi untuk mengetahui target tumor yang diradiasi dengan dosis tinggi. Titik yang tepat membantu meminimalisir jaringan tubuh yang sehat terpapar sinar radiasi.

Menurut medical director and radiation oncologist dari Gleneagles Singapore, dokter Daniel Tan, Jepang dan Korea sudah memiliki kemampuan level tinggi mengaplikasikan teknik SBRT, namun untuk di Asia Tenggara, ia rasa Singapura yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan perawatan melawan kanker ini.

Dokter Daniel pun meyakinkan, kehadiran alat SBRT di Gleneagles Hospital ditambah training pada para tim medis untuk mengoperasikan alat ini sudah baik sehingga menjadi salah satu layanan kesehatan andalan.

"Lalu, di Gleneagles Hospital, ada tim dokter yang menangani pasien kanker. Sehingga bisa membicarakan apa saja hal-hal yang dilakukan. Sehingga pada saat pelaksanaan SBRT yakin hal tersebut bermanfaat untuk mengontrol tumor," terang dokter Daniel di sela simposium internasional pada Sabtu (22/11/2015) di Singapura.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya