Liputan6.com, Jakarta Presiden FIFA, Sepp Blatter, baru-baru ini melontarkan pengakuan mengejutkan kepada publik. Namun bukan soal dugaan keterlibatannya dalam sejumlah tindak pidana korupsi selama menjabat sebagai orang nomor satu di Federasi Sepak bola Dunia tersebut, tapi lebih kepada kondisi kesehatan belakangan ini.
Kepada salah satu stasiun televisi Swiss, RTS, seperti dilansir Foxsports, Blatter yang tengah menjalani skors selama 90 hari mengaku usianya sudah tidak lama lagi.
"Saya sangat dekat dengan kematian. Saya berada di antara malaikat yang tengah bernyanyi dan setan yang tengah membakar api, tapi malaikatlah yang menyanyi," ujar Blatter. "Tekanan sangat besar. Dalam beberapa tahap, badan saya sudah berkata: 'tidak, cukup'. Tapi bila secara mental Anda kuat, Anda pasti bisa," bebernya.
Kondisi kesehatan Blatter memang kian menurun drastis sejak dikaitkan dengan sejumlah kasus korupsi FIFA. Apalagi setelah pria asal Swiss tersebut diskors selama 90 hari guna memudahkan penyelidikan.
Rentetan yang menimpanya membuat kondisi fisik dan mental Blatter yang kini sudah berusia 79 tahun, mulai bermasalah. Awal bulan lalu, Blatter bahkan sempat masuk rumah sakit. Dia terpaksa dirawat karena stres yang dialaminya.
Advertisement
Bela Platini
September lalu, pengadilan Swiss telah membuka kasus pidana terhadap Blatter atas dugaan salah urus dan dugaan suap sebesar 2 juta USD kepada Presiden UEFA, Michel Platini, 2011 lalu. Sama halnya dengan Blatter, Platini juga saat ini dijatuhi skorsing selama 90 hari.
Namun Rabu lalu, Blatter justru memuji Platini. Dia menganggap Platini sebagai orang yang jujur. Blatter bahkan mendukung Platini dalam pencalonan sebagai presiden FIFA baru yang akan digelar Februari nanti.
"Ada kesepakatan ... bahkan dalam peraturan FIFA bahwa kontrak dapat dilakukan baik secara tertulis atau lisan. Ini adalah kontrak lisan, kontrak kerja," ujar Blatter menyikapi kasus dugaan suap terhadap Platini.
Menurut Blatter, pembayaran yang dilakukan kepada Platini tidak melanggar aturan. Sebab dana yang diberikan ke Platini 2011 itu merupakan hasil kerja keras mantan pemain timnas Prancis itu satu dekade sebelumnya.
"Ya, jika dia kembali dia akan dipilih," ujar Blatter menjawab apakah Platini layak memimpin FIFA.
Advertisement