Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta Dinas Kesehatan, memasukan anggaran biaya sewa helikopter dan pembangunan helipad atau landasan helikopter di Pulau Seribu. Ahok menilai, sarana kesehatan di Pulau Seribu masih minim.
"Kita kalau misalnya sewa heli insidentil, paling Rp 400 juta untuk 2 bulan. Sekarang kan sudah siap Rumah Sakit Koja ada helipad. Pulau Seribu belum ada helipadnya. Ya mesti bangun dong. Cuma sekedar semen beton," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (23/11/2015).
Menurut Ahok, jika warga Pulau Seribu membutuhkan penanganan medis darurat, Pemerintah setempat dapat mengevakuasi dengan cepat melalui jalur udara ke Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara yang sudah dibangun helipad. Khususnya jika musim hujan.
Baca Juga
Advertisement
"Supaya jika 2 bulan musim ombak besar, orang yang sakit jika sudah ada terminal, bisa dibawa pakai helikopter ke Koja," ujar dia.
Ahok sebelumnya mengaku sering mendengar warga Kepulauan Seribu meninggal, karena sakit keras lantaran penanganan medis di sana minim. Banyak juga pasien saat dirujuk ke Jakarta, terhambat gelombang tinggi, sebab satu-satunya akses warga menuju Jakarta hanya melalui jalur laut.
Menurut Ahok, niat awalnya membeli helikopter agar helikopter itu menjadi milik Dinkes. Namun ia mendapat tawaran dari Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna untuk meminjam milik TNI AU dengan sistem sewa. Sebab, Dinkes hanya memerlukan evakuasi jalur udara jika kondisi ombak tak bersahabat. (Rmn/Sun)