Liputan6.com, Jakarta - Banyak pengguna mobil pribadi mengeluhkan keluarnya bau tak sedap pada mobil. Bisa jadi, hal ini disebabkan karena penggunaan parfum berbentuk jelly.
Kelvin Ong, kepala bengkel AC mobil Rotary Bintaro menyebut, parfum gel yang dapat dengan mudah ditemukan di pasaran memang karakternya bisa mengeluarkan bau tidak sedap, jika digunakan dalam waktu yang lama.
"Parfum yang model gel lama-kelamaan menciut. Jadi asam. Awal dipasang memang wangi, tapi setelah mengecil baunya akan berbeda," ujar Kelvin, disela peresmian Rotary Bintaro cabang Ciledug, Jakarta, Senin (23/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
Karena itu, Kelvin menyarankan agar pemilik mobil sebaiknya menggunakan parfum dengan karakter solid.
"Parfum ini dibuat dari serbuk kayu. Dia tidak akan menciut, hanya mengering, jadi baunya sama dari pertama digunakan hingga habis," ujarnya.
Parfum jenis ini dipasangkan di komponen AC, tepatnya di antara filter dan blower. "Disimpan di balik laci, dekat blower lebih awet kalau dibanding dengan digantung di kabin," ujarnya.
Selain itu, dalam salah satu forum diskusi online, banyak juga yang mengeluhkan efek dari parfum mobil yang berbentuk cair yang disimpan di dashboard.
"Cairan parfum mobil ini dapat merusak dashboard dan permukaan plastik. Sekali kena tetesan cairan parfum mobil maka tidak akan bisa dibersihkan dan permukaan plastik/dashboard jadi cacat selamanya," tulis Monza, salah satu peserta forum.
(rio/ian)