Mana yang Lebih Untung, Jadi Orang Pendek atau Tinggi?

Berbicara soal tinggi badan ini, mungkin Anda tak menyadari bahwa salah satu ciri fisik Anda ini berpengaruh terhadap perjalanan hidup.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Nov 2015, 19:30 WIB
Ilustrasi tubuh tinggi dan pendek.

Liputan6.com, Jakarta - Tinggi badan adalah fakta biologis yang sangat sulit diutak-atik. Kalau Anda misalnya bertinggi badan 165 sentimeter pada usia yang sudah menginjak dewasa, apa yang bisa dilakukan untuk menjadi 175 atau bahkan 180 sentimeter secara alamiah? Nyaris tak ada.

Kecuali jika para ilmuwan nanti menemukan mekanisme atau prosedur untuk meninggikan postur badan, entah kapan.

Berbicara soal tinggi badan ini, mungkin Anda tak menyadari bahwa salah satu ciri fisik Anda ini berpengaruh terhadap perjalanan hidup, mulai dari daya tarik seksual, jumlah rekening di bank, bahkan hingga umur.

Berikut pengaruh tinggi badan dalam kehidupan yang dikutip dari BBC, Senin (23/11/2015):


Uang dan Kekuasaan

Barack Obama adalah pria yang tergolong jangkung, tapi masih kalah jangkung dibandingkan Abraham Lincoln yang memiliki tinggi badan 193 sentimeter. Lincoln 8 cm lebih tinggi dibandingkan rata-rata orang Amerika Serikat.

Apa korelasi antara tinggi badan dan kursi presiden? Satu kajian belum lama ini tentang aspek fisik para pemimpin Amerika Serikat memperlihatkan calon yang secara fisik lebih tinggi mendapatkan suara lebih banyak.

Di luar ranah politik, pria dan wanita yang lebih tinggi dianggap lebih dominan, lebih sehat, lebih pintar, dan punya peluang lebih banyak dipilih ketika melamar pekerjaan.

Mungkin karena secara natural kata tinggi berasosiasi dengan hebat dan dominan, dua sifat yang sangat dibutuhkan bagi seorang pemimpin.

Tapi tak semua orang hebat punya postur badan yang tinggi. Winston Churchill dan Martin Luther King tetap saja kharismatik meski tergolong pendek.


Daya Tarik Seksual

Daya Tarik Seksual

Hampir semua penelitian menunjukkan pria dan wanita jangkung punya daya tarik seksual lebih besar. Tak mengerankan jika hampir semua model punya tinggi badan di atas rata-rata.

Tapi soal menemukan jodoh atau kekasih, orang-orang yang lebih tinggi cenderung tak terlalu sukses. Untuk soal ini, peruntungan lebih besar didapat oleh orang-orang yang punya tinggi badan rata-rata.

Olahraga

Di banyak cabang olahraga, atlet dengan postur fisik tinggi akan memberi keuntungan lebih. Misalnya untuk cabang bola basket dan beberapa nomor di cabang atletik.

Mereka yang punya kaki lebih panjang punya peluang lebih besar untuk menang. Tapi punya tubuh pendek kadang lebih baik. Dengan postur pendek, impuls syaraf lebih cepat menuju otak yang berarti reaksi bisa lebih cepat ditunjukkan dalam banyak situasi atau skenario.

Di beberapa cabang seperti senam, snowboarding, skating, dan menyelam, atlet-atlet pendek lebih unggul dibandingkan atlet-alet jangkung.

Mudah Jatuh

Tubuh manusia bisa disamakan dengan mobil. Dari aspek mekanis, makin besar kendaraan, makin sulit untuk bisa langsung melambat guna menghindari kecelakaan misalnya.

Ini juga berlaku untuk kita. Mungkin ini menjelaskan mengapa orang-orang yang jangkung punya peluang lebih banyak untuk mengalami cedera.

Para ahli menghitung, wanita dengan tinggi badan 172 sentimeter punya risiko dua kali lebih besar untuk mengalami cedera di bagian pinggang dibandingkan wanita dengan tinggi badan 157 sentimeter.


Usia dan kesehatan

Usia dan kesehatan

Villagrande Strisaili di Sardinia, Italia, sangat dikenal di Eropa karena punya proporsi terbesar warga di atas usia 100 tahun.

Rahasianya mungkin saja adalah pola makanan yang sehat dan kehidupan sosial yang hangat. Tapi yang tak kalah menarik adalah fakta bahwa rata-rata tinggi badan pria di sini adalah sekitar 160 sentimeter.

Ini mengagetkan karena anak-anak yang sehat biasanya tumbuh menjadi orang-orang dengan tinggi badan di atas anak-anak yang punya masalah dengan gizi.

Tapi kajian juga menunjukkan orang-orang yang jangkung lebih rentan terhadap penyakit ketika mereka beranjak tua.

Menurut penelitian di Spanyol yang didasarkan pada kajian terhadap 1,3 juta orang, setiap pertambahan satu sentimeter mengurangi 0,7 tahun umur responden.

Kebahagiaan

Terlepas dari sisi-sisi negatif, punya badan yang tinggi berpengaruh positif terhadap kebahagiaan dan kemakmuran.

Ini mungkin karena orang-orang yang tinggi bisa mendapatkan pekerjaan atau karier yang lebih baik. Punya karier yang lebih berarti punya lebih banyak uang dan itu artinya bisa menikmati hidup lebih sering. Sebagai catatan akhir, perlu digarisbawahi di sini bahwa fakta-fakta dan argumentasi yang dipaparkan di sini hanya sekedar kajian korelatif.

Di luar faktor tinggi badan, ada banyak faktor lain yang mempengaruhi nasib dan peruntungan kita. Jadi, kalau Anda -pembaca artikel ini kebetulan punya badan tak terlalu tinggi- tak semestinya berkecil hati. (Tnt/Rcy)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya