Liputan6.com, Denpasar - Aparat gabungan TNI/Polri yang bertugas di Jembrana, Bali waspada terhadap bahaya laten jaringan teroris.
Sejak beberapa hari lalu aparat kepolisian dari Polres Jembrana dibantu aparat TNI menyebar dan menempel foto para Daftar Pencarian Orang (DPO) atau buronan kasus terorisme agar dapat dikenali oleh masyarakat jika bertemu.
Pintu masuk Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk diperketat pengamanannya dengan penambahan personel polisi dan TNI. Aparat dilengkapi senjata laras panjang.
Baca Juga
Advertisement
Komandan Kodim 1617 Jembrana Letkol Infantri Sasan Iskandar mengatakan, kelemahan di Pelabuhan Gilimanuk selama ini adalah tidak adanya pos imigrasi yang bisa memeriksa warga luar negeri yang memasuki Bali.
Belajar dari Bom Prancis
Menurut dia, intensitas orang asing yang masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk sangat tinggi dan perlu diawasi secara khusus dan ketat.
"Pos itu sebenarnya sangat penting untuk deteksi dini masuknya teroris ke Bali karena siapa saja bisa menjadi teroris, termasuk orang asing," tutur Dandim Jembrana Iskandar di Denpasar, Bali pada Senin sore 23 November 2015.
Sementara itu, Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol I Nyoman Wirya Sucipta menuturkan, pasca-teror bom di Paris, pengamanan di pelabuhan Gilimanuk diperketat.
"Dengan pengamanan yang ketat kami mengharapkan pelaku teroris dan pelaku kejahatan lainnya tidak bisa masuk ke Bali," pungkas Wirya Sucipta. (Ndy/Ron)