Liputan6.com, Malang - Kedatangan surat suara untuk pilkada 2015 di Kabupaten Malang, Jawa Timur di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) molor dari jadwal. Seharusnya, dari percetakan surat suara, tiba di Malang pada 25 November namun mundur menjadi 29 November.
"Ada perubahan materi cetak, pihak rekanan percetakan meminta tambahan waktu sehingga tak bisa selesai sesuai jadwal yang sudah ditentukan dalam dokumen pengadaan," kata Komisioner KPU Malang bidang logistik Taufik, Senin 23 Novamber 2015.
Perubahan materi cetak surat suara terletak pada pencantuman nama provinsi dan kabupaten. Awalnya, pihak rekanan percetakan di Kudus Jawa Tengah tak mencantumkannya dalam desain surat suara. Kemudian KPU meminta mencantumkannya sesuai surat keputusan KPU nomor 113 tahun 2015 dan surat edaran KPU nomor 117 tahun 2015 tentang surat suara pilkada.
"Kekeliruan ada pada percetakan, tentu akan ada penalti sesuai dokumen pengadaan. Tapi fokus kami saat ini bagaimana surat suara itu bisa selesai dicetak. Kami jamin H-1 coblosan, surat suara sudah didistribusikan ke tempat pemungutan suara," ujar Taufik.
Surat suara yang akan dicetak sebanyak 2.106.000 lembar, sudah termasuk surat suara cadangan. Surat suara itu bakal dilapisi 3 pengaman berupa hologram, micro tech, dan hidden image (gambar tersembunyi). Ini bertujuan mencegah terjadinya kecurangan surat suara yang bisa saja terjadi saat pencoblosan.
"Di beberapa daerah yang juga menyelenggarakan pilkada, setahu saya hanya menerapkan satu atau 2 lapis pengamanan untuk surat suaranya. Kami memilih menggunakan 3 lapis itu," ungkap Taufik.
Baca Juga
Advertisement
Logistik lainnya yang masih dalam pengerjaan adalah formulir pemilihan dan template untuk pemilih difabel. Kedua jenis logistik ini diperkirakan dalam waktu dekat sudah lebih dulu tiba di Malang. Sedangkan logistik lainnya seperti alat tulis kertas, tinta, dan alat dukung pencoblosan sudah didistribusikan ke kecamatan.
Pilkada Kabupaten Malang bakal digelar pada 9 Desember 2015. Ada 3 pasangan calon peserta pilkada yakni Rendra Kresna-M Sanusi yang diusung koalisi Golkar, Demokrat, PKB, Nasdem, Gerindra. Pasangan Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi diusung PDIP serta pasangan calon independen Nurcholis-M Mufidz.
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Malang Wahyudi meminta KPU bergerak cepat dalam mengurusi logistik pilkada ini sehingga, tidak mengganggu tahapan secara keseluruhan.
"Jangan sampai mengganggu tahapan pelaksanaan pilkada. Kami juga sudah siapkan ribuan petugas pengawas saat pencoblosan nanti," kata Wahyudi. (Nil/Mvi)