Liputan6.com, Jakarta - Tak bisa dipungkiri bahwa layar pada smartphone adalah salah satu komponen yang paling banyak menguras daya baterai. Untuk menghemat energi, banyak pengguna yang mengatur kecerahan layar di posisi terendah.
Untuk menemukan solusi yang dirasa paling tepat, perusahaan dari Oxford University yang menamakan dirinya sebagai Bodle Tecnologies tengah merancang layar yang dapat menyala tanpa memerlukan energi (baterai). Teknologi ini nantinya dapat bekerja secara maksimal meskipun berada di bawah sinar matahari langsung.
Untuk mengembangkan temuannya, mereka dikabarkan sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa perusahaan teknologi terbesar di dunia. Tapi sayangnya, mereka tidak menyebutkan siapa saja perusahaan yang tertarik untuk bergabung dengan proyek masa depan ini.
Baca Juga
- Layar Smartphone 4,7 Inci Paling Populer, Kenapa?
- [POLLING] Ukuran Layar Smartphone Mana yang Paling Pas Buat Kamu?
Advertisement
Pendiri Bodle Tecnologies, Dr Peiman Hosseini, mengatakan bahwa pihaknya yakin teknologi tersebut bisa berdampak positif bagi sejumlah perangkat, seperti smartphone dan smartwatch.
Seperti yang diketahui, bahwa saat ini jenis layar dengan daya paling rendah dan praktis adalah e-ink. Demikian seperti dikutip dari laman Ubergizmo, Kamis (24/11/2015).
Dia juga optimis bahwa ke depannya teknlogi itu bisa diperluas untuk digunakan di gedung-gedung, di mana teknologi bisa membuat jendela pintar untuk memblokir gelombang inframerah guna menjaga suhu bangunan tetap dingin meskipun tanpa AC.
(isk/cas)