Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Penghubung Negara Sahabat bagian China. Ia bertugas mengurusi masalah investasi antara Indonesia dengan China.
Rini menjelaskan detail tugasnya. Sebagai menteri penghubung, dia harus mencari penanam modal baru dari negara yang menjadi mitra, karena saat ini Indonesia sedang fokus membangun dan membutuhkan banyak investor.
"Jadi bapak Presiden menekankan bahwa kita ini banyak sekali perlu membangun negara kita. Berarti kita harus banyak investasi," kata Rini, saat menghadiri Pertamina Energy Forum di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (24/11/2015).
Menurut Rini, untuk membangun infrastruktur dalam 5 tahun ke depan, dari segala sektor membutuhkan dana hingga Rp 5.000 triliun. Namun uang negara tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dana itu sehingga Indonesia masih membutuhkan investor.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau kita hanya tergantung dari dana dalam negeri tidak akan cukup. Kalau kita membicarakan infrastruktur selama lima tahun ini. Infrastruktur total ya yang saya katakan. Termasuk energi, transportasi, dan lain-lain. Itu kira-kira Rp 5.000 triliun," ungkapnya.
Rini menambahkan, menteri yang ditunjuk tidak hanya dirinya, ada juga menteri lain dengan negara mitra yang berbeda.
"Dalam arti dikasih tanggung jawab, yaitu pak Tom Lembong untuk Eropa, Rudiantara untuk Amerika, terus saya di China, Sofyan Djalil di Jepang, gitu-gitu. Lebih untuk menarik investor-investor," pungkasnya. (Pew/Nrm)*