Dolar AS Bayangi Harga Emas

Spekulan mengharapkan kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Desember 2015 membuat aksi jual untuk emas.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Nov 2015, 14:29 WIB
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Singapura - Harga emas dan perak berada di level terendah dalam enam tahun pada perdagangan Selasa pekan ini. Dolar Amerika Serikat (AS) cenderung menguat seiring harapan kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Desember 2015.

Di pasar spot, harga emas naik 0,1 persen menjadi US$ 1.070,30 per ounce. Level itu tidak jauh dari level terendah pada pekan lalu di kisaran US$ 1.064,95. Sedangkan harga perak merosot 0,4 persen ke level US$ 13,68 di awal pekan ini.

"Spekulan mengharapkan kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Desember 2015 sehingga membuat pelaku pasar merealisasikan keuntungan di emas," ujar Ronald Leung, Dealer di Lee Cheong Ltd, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (24/11/2015).

Ia mengatakan, dolar AS kemungkinan berbalik arah dapat menolong harga emas. Dolar AS mencapai kenaikan ke level tertinggi dalam delapan bulan ini seiring harapan kenaikan suku bunga.

Leung menambahkan, permintaan fisik untuk emas juga akan mendukung harga emas ke depan. Akan tetapi ini cenderung moderat.

Mengutip riset www.fortisasiafutures.com, harga emas bergerak mendatar pada sesi perdagangan Asia hari ini. Investor juga masih menunggu pertemuan bank sentral AS pada Desember 2015. Pertemuan bank sentral AS akan dilaksanakan pada 15-16 Desember 2015.

"Harga emas cenderung bergerak datar. Harga masih bergulir di bawah rata-rata pergerakan 20 dan 50 harian. Stochastic masih berada di area jenuh jual. Resistance dan support berada di harga US$ 1.077,90-US$ 1.064," tulis riset itu. (Ahm/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya