Liputan6.com, Jakarta - Menyesuaikan diri dengan teknologi bisa dibilang sebuah keharusan, tak terkecuali bagi perusahaan. Di sesi konferensi pers mengenai Safety Street Program yang merupakan kerja sama antara Gojek dan Rifat Drive Labs (RDL), Rifat Sungkar sebagai direktur utama RDL menuturkan bahwa pelatihan safety driving kerja RDL sudah berbasis teknologi.
Salah satu pebalap kebanggaan Indonesia itu mengungkapkan, proses penilaian Safety Street Program bukan dilakukan di kertas format penilaian biasa seperti pada umumnya, sehingga ramah lingkungan.
"Kami dari RDL mengembangkan sebuah sistem yang sangat efisien. Kami di sini menggunakan konsep yang bersifat environmental friendly karena kami tidak menggunakan kertas, kecuali selembar saja, di tahap post test mengenai peraturan lalu lintas," ujar Rifat kepada tim Tekno Liputan6.com, Selasa (24/11/2015) di Lapangan Terbang Pondok Cabe, Tangerang.
Ia juga memaparkan bahwa pihaknya melakukan check list dan quality control kepada para peserta latihan.
Baca Juga
Advertisement
"Dengan adanya teknologi, kami di RDL ini melaksanakan pelatihan dengan dua metode. Yang pertama, langsung melakukan ujian tertulis setelah selesai sesi teori. Nama-nama (peserta) yang akan dilatih sudah kami terima 2-3 hari sebelumnya. Kami melakukan check list untuk quality control, supaya tahu siapa saja yang secara grade terpilih untuk ikut latihan di tanggal yang ditentukan," ungkap Rifat.
Dipaparkannya, materi pelatihan di dalam kelas disajikan secara interaktif, antara lain dengan menampilkan video tentang kejadian yang mungkin terlihat lucu, padahal dapat berakibat fatal di jalan raya.
Kemudian, secara garis besar pelatihan ini terdiri dari dua macam yaitu mengenai skill awareness dan commentary riding. Materi yang dipelajari di skill awareness antara lain speed bump, balancing road, narrow maneuvering, dan lain-lain. Sementara materi tentang commentary riding meliputi pre start inspection, seating posture, correct hand position, dan sebagainya.
"Semua penilaian dilakukan langsung di tablet. Jadi real-time. Hari ini kita lakukan penilaian, sorenya sudah ketahuan siapa saja yang latihan, berapa orang yang datang, siapa saja yang punya nilai baik, dan siapa saja yang perlu dievaluasi," ungkap Rifat bersemangat.
(why/isk)