Saksi: Saya Lihat Angeline Diseret ke Kamar dan Menangis

Saat memasuki rumah Margriet, Anaconda melihat kondisi rumah itu sangat kotor dan banyak terdapat kotoran ayam.

oleh Dewi Divianta diperbarui 24 Nov 2015, 16:34 WIB
Angeline bersama dengan ibu angkatnya Margriet sedang berjalan kaki di Bali. Angeline terlihat sedang membawa anak kucing. Foto ini diberi keterangan bahwa Angeline menemukan anak kucing yang terlantar. (Facebook.com/Find Angeline - Bali's Missing Child)

Liputan6.com, Denpasar - Persidangan kasus pembunuhan bocah Angeline dengan terdakwa Agus Tay Hamday May kembali digelar‎ di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Bali. Kali ini saksi bernama Andika Anaconda memberikan keterangan di hadapan majelis hakim.

Dalam kesaksiannya, Anaconda yang merupakan sopir di supermarket kawasan By Pass Ngurah Rai mengaku saat itu sedang mengantarkan pesanan sebuah lemari es ke rumah yang beralamat di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Sanur, Bali.

Saat selesai mengantar pesanan tersebut, imbuh Anaconda, ibu angkat Angeline itu memulai obrolan dan memberitahukan jika Margriet Megawe sedang mencari seorang untuk membantunya mengurus ternak.

"Ibu Margriet mencari seseorang yang mau bekerja dengannya untuk merawat ayam dan anjing," kata Anaconda di Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (24/11/2015) siang.

Menurut dia, saat memasuki rumah Margriet, Anaconda melihat kondisi rumah itu sangat kotor dan banyak terdapat kotoran ayam. "Jorok rumahnya. Banyak kotoran ayam. Saya lihat waktu saya masuk," ungkap Anaconda.

Anaconda mengaku, kendati sempat berbincang dan memberikan nomor telepon, Margriet tidak pernah memperkenalkan siapa dirinya. "Di HP saya tulis namanya ibu juragan ayam. Saya belum tahu namanya. Tapi karena banyak ayam di rumahnya saya tulis saja begitu," ucap Anaconda.


Anaconda mengaku, tidak berselang lama dirinya bertemu Agus dan menawarkan kesempatan kerja itu kepada pria asal Sumba, NTT itu.‎ Tawaran itu mendapat sambutan cepat dari Agus, sehingga Anaconda mempertemukan ‎Agus dengan Margriet.‎

"Saya bertemu bertiga dengan Margriet dan Agus. Waktu itu Agus diterima bekerja dengan gaji Rp 1 juta. Dia diminta tidur di rumah Margriet, makan juga di sana," ucap Anaconda.

Sejak itulah, Anaconda mengaku tidak pernah bertemu Agus dan Margriet. Namun, pada suatu hari saat dia datang ke rumah Margriet karena mendapat komplain terkait pekerjaan Agus yang tidak beres atau kurang rajin.

Pada saat yang sama, ia melihat Angeline menangis dan diseret ke dalam kamar Margriet.‎ Kemarahan Margriet itu, imbuh Anaconda, karena ada yang menuangkan cairan pembersih lantai ke tempat minum miliknya.

"Saya lihat Angeline diseret dan dibawa masuk ke dalam kamar. Saya dengar Margriet bilang 'Kalau kamu jadi anak itu jujur saja, jangan bohong-bohong jadi anak'. Waktu itu saya juga dengar Angeline jawab 'bukan saya bu'," kata Anaconda.

Sementara itu, Anaconda memutuskan pulang tanpa berpamitan kepada Margriet. "Waktu saya pulang, saya masih dengar Angeline masih menangis," ujar Anaconda. (Nil/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya