Minim Sentimen, Laju IHSG Bakal Lanjutkan Konsolidasi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak di level 4.502-4.608 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 25 Nov 2015, 06:15 WIB
Pekerja menunjukan data pasar modal saat pameran Investor Summit 2015 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/11/2015). Investor Summit diselengarakan sebagai upaya agar masyarakat Indonesia paham tentang pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan masih dalam fase konsolidasi pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Hal itu seiring minim sentimen di bursa saham ditambah pelaku pasar juga masih menunggu kepastian kenaikan suku bunga bank sentral AS.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, konsolidasi IHSG masih berlanjut pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Ia mengatakan, level support IHSG di 4.502 sedang diuji karena minimnya sentimen serta tergerusnya harga minyak dunia. Sedangkan target resistance 4.608 wajib ditembus untuk mengembalikan pola uptrend jangka pendek IHSG.

"Hari ini IHSG masih berpotensi melanjutkan kenaikan terbatas pada perdagangan saham Rabu pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Rabu (25/11/2015).

Hal senada dikatakan Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi. Ia mengatakan IHSG masih bergerak di fase konsolidasi pada perdagangan saham Rabu pekan ini. "IHSG akan bergerak di kisaran 4.515-4.600," kata Lanjar.

Seperti diketahui, IHSG bergerak cenderung variatif dengan menguat tipis 4,2 poin ke level 4.545,38 pada penutupan perdagangan Selasa 24 November 2015.

Lanjar menilai, minimnya sentimen regional dan dalam negeri membuat pergerakan IHSG cenderung konsolidasi. Investor pun kembali mencatatkan aksi jual sebesar Rp 326,15 miliar. Sepanjang 2015, investor asing membukukan aksi penjualan sebesar Rp 20,38 triliun.

Untuk rekomendasi saham pada Rabu pekan ini, William memilih saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT PP Tbk (PTPP) untuk dicermati pelaku pasar. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya