Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan, Indonesia akan menghadapi tantangan perekonomian yang berat pada tahun depan. Hal itu lantaran, perekonomian global penuh ketidakpastian.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, ada tiga faktor yang membuat perekonomian tidak pasti. Pertama, adanya risiko perubahan proyeksi perekonomian global yang saat ini diperkirakan membaik pada 3,5 persen.
Hal tersebut disebabkan karena belum pulihnya perekonomian negara berkembang terutama dari China.
Baca Juga
Advertisement
"Kekhawatiran ini cukup beralasan karena hingga kini geliat ekonomi China dirasakan masih belum cukup kuat," kata dia di Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Faktor kedua, disebabkan oleh risiko penurunan harga komoditas yang diperkirakan masih terus berlanjut pada tahun depan. Hal itu sejaln dengan berakhirnya super-cycle harga komoditas. Agus khawatir, masalah ini akan memangkas ekspor Indonesia.
Risiko ketiga disebabkan oleh proses normalisasi kebijakan moneter, terutama dari kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed).
"Tentunya kita perlu mencermati dinamika global lain, termasuk konstelasi kebijakan ekonomi global yang menjurus pada upaya meningkatkan daya saing melalui mata uang atau currency war," tandas dia. (Amd/Ndw)