JPO Lebak Bulus Dikenal Rawan Tindak Kriminal

Bahkan teman sekantor Agus pernah menjadi korban perampokan di JPO Lebak Bulus.

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 25 Nov 2015, 12:27 WIB
Jembatan penghubung Pondon Indah-Lebak Bulus (Liputan6.com/FX. Richo Pramono)

Liputan6.com, Jakarta - RJ mungkin di antara ribuan pejalan kaki yang nahas saat melintas di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Ia menjadi korban kejahatan asusila dan perampokan saat melintas Sabtu 21 November lalu sekitar pukul 16.30 WIB.

Saat Liputan6.com menelusuri JPO tersebut, nuansa sepi dan kotor nampak di jembatan itu. Bahkan, hanya ada 1 orang yang melintas dalam waktu lebih dari 1 jam.

Agus namanya. Seorang karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan elektrik yang berkantor di Gedung Alstom, TB Simatupang, Jakarta Selatan menuturkan, JPO tersebut memang rawan tindak kriminal. Bahkan teman sekantornya pernah menjadi korban perampokan.


"Belum lama ya. Belum ada setahun. Mungkin sekitar 8 atau 6 bulan lalu, teman kantor saya, Dian, ditodong di sini. HP nya dirampas," ujar Agus di JPO Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa 24 November 2015.

Agus menuturkan JPO itu sangat sepi dan jarang sekali digunakan. Selain itu, dia juga sependapat kalau fasilitas publik itu jorok dan kotor dari benda-benda tak lazim.

"Saya sering menemukan jarum suntik dan kondom di sini. Jembatan ini jorok. Saya lewat sini karena jembatan ini paling dekat dari kantor saya yang ada di seberang untuk menuju ke kosan," pungkas Agus.

Kejahatan Asusila

RJ mengalami kejahatan asusila saat melintas di atas jembatan penyeberangan orang (JPO) Pondok Indah-Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Karyawati itu menjadi korban perampokan sekaligus kejahatan asusila oleh lelaki yang tidak dikenalnya di atas jembatan itu.

Warga Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru itu mengalami kekerasan seksual saat ia melintasi jembatan, saat perempuan 23 tahun itu baru pulang dari Balai Diklat Pekerjaan Umum (PU) Sabtu 21 November lalu sekitar pukul 16.30 WIB.

Menurut pengakuan RJ, situasi di atas jembatan saat itu tidak banyak orang yang melintas. Ia hanya melihat seorang lelaki yang berjalan dari arah berlawanan. Awalnya, ia tidak menaruh curiga pada gerak-gerik lelaki itu.

Namun, saat dirinya berpapasan dengan lelaki itu di tengah JPO, begundal itu tiba-tiba menarik jaket RJ dan menyudutkan ke sisi jembatan. Pria itu merampas harta benda milik RJ berupa uang Rp 200 ribu dan ponsel iPhone 5. RJ tidak langsung dilepaskan, tapi malah dilecehkan.

RJ kemudian melaporkan kejadian itu kepada Polres Metro Jakarta Selatan, Senin malam 23 November 2015 lalu. Saat ini, tim reserse dari Polres Metro Jakarta Selatan sedang menyelidiki kasus ini guna meringkus pelaku tunggal itu. (Rmn/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya