Liputan6.com, Jakarta - Untuk menjadi penembak profesional ternyata tidak mudah dan murah. Modal besar harus siap dikeluarkan untuk mengumpulkan perlengkapan dari senapan hingga peralatan lainnya.
Penembak muda Indonesia, Fathur Gustafian, membeberkan harga-harga perlengkapan menembaknya yang ia gunakan sehari-hari. Ia pun merasa beruntung karena beberapa peralatan yang masuk dalam kategori mahal itu dipinjamkan pihak federasi PB Perbakin.
"Yang paling mahal adalah senapannya, harganya sama seperti motor Ninja 250 (Rp 58 juta). Kalau untuk jaket kulitnya seharga Iphone 6 (Rp 11 juta)," ungkap Fathur. "Kalau sarung tangan Rp 1 juta saya beli sendiri dan sepatu Rp 5 juta."
Untuk perlengkapan sendiri, Fathur menjelaskan ada banyak negara produsen. Namun saat ini khusus senapan yang digunakan, Fathur mempercayai pabrikan Jerman, Fainwerkbau.
"Ada banyak, tapi yang banyak dipakai adalah buatan Tiongkok, Korea, dan Jerman, semua tergantung kualitas dan selera masing-masing, hampir tidak ada bedanya," katanya.
Pada ajang SEASA Shooting Championship 2015 Fathur sukses memperoleh medali perak di nomor 10m air rifle junior putra. Setelah berhasil mendapat medali, Fathur mengaku tidak ingin 'menodong' sang ayah, Serma Dwi Purwoko.
Baca Juga
- SEASA Shooting Championship: Indonesia Raih 13 Emas
- Klopp Ogah Umbar Janji soal Liga Champions
- Memukau di El Clasico, Pemain Barcelona Ini Dicap Serbabisa
Advertisement
"Selama ini saya beli apa-apa minta uang ayah. Tapi ayah selalu menargetkan, saya harus dapat nilai sekian dulu baru dibelikan. Khusus juara saat ini, saya belum mau minta apa-apa, pakai apa yang ada dulu," jelasnya. (Def/Jon)