Jet Tempur Rusia Ditembak Jatuh, Presiden Putin Tebar Ancaman

Putin sudah memperingatkan akan ada 'konsekuensi serius' dalam hubungan Moskow dengan Ankara akibat penembakan tersebut.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 25 Nov 2015, 05:29 WIB
Pesawat Rusia ditembak jatuh pesawat Turki (ABCNews)

Liputan6.com, Ankara - Pesawat tempur Turki dilaporkan menembak jatuh sebuah pesawat militer Rusia di dekat perbatasan Suriah.

Seorang perwira militer Turki mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pesawat-pesawat F-16 mereka menembaki jet itu setelah sebelumnya memberi peringatan bahwa pesawat itu melanggar wilayah udara Turki.

Media Turki menayangkan rekaman video jatuhnya sebuah pesawat yang menghujam pegunungan dekat perbatasan dengan provinsi Hatay, Turki.

Pihak Turki menegaskan, pesawat tempur mereka menembak pesawat itu setelah mendapat peringatan melanggar ruang udara Turki namun Moskow membantah pesawatnya memasuki wilayah Turki.

Dan NATO, atas permintaan Turki, menggelar pertemuan luar bisa untuk membahas insiden tersebut.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, langsung bereaksi keras. Dia mengecam atas penembakan pesawat Rusia hingga jatuh di perbatasan Turki-Suriah.

Dia menggambarkan penembakan itu sebagai 'tikaman dari belakang' yang dilakukan oleh 'kaki tangan teroris'.


Vladimir Putin (via middleeastmonitor.com)

Menurutnya, pesawat Su-24 itu ditembak pada ketinggian 6.000 meter dengan rudal udara ke udara oleh pesawat tempur F-16 Turki, sekitar 1 km dari perbatasan Turki.

"Dalam kasus apa pun, pilot pesawat kami tidak mengancam wilayah Turki. Hal ini cukup jelas," kata Putin seperti dikutip dari BBC Rabu (25/11/2015).

"Mereka sedang melakukan operasi terhadap ISIS di pegunungan utara Latakia, di mana militan berfokus," ujar dia.

Putin sudah memperingatkan akan ada 'konsekuensi serius' dalam hubungan Moskow dengan Ankara akibat penembakan tersebut.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan membatalkan kunjungannya ke Turki yang direncanakan Rabu 25 November ini.

Dia juga menganjurkan warga Rusia tidak mengunjungi Turki. Dia mengatakan ancaman teroris di negara itu tidak kalah berbahaya dibanding Mesir, tempat jatuhnya pesawat penerbangan komersial Rusia yang menewaskan seluruh 224 penumpang bulan lalu.

Kelompok ISIS mengatakan bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat di Semenanjung Sinai itu, yang menurut penyelidikan awal akibat bom di dalam pesawat.

Serangan atas pesawat Rusia itu membuat Rusia meningkatkan serangan udaranya ke posisi-posisi ISIS di Suriah. (Ron/Dan)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya