Liputan6.com, Banten - Kondisi bocah 5 tahun itu terus menurun. Perutnya masih buncit dan tubuhnya bagai tulang terbungkus kulit.
Adrian, pria cilik yang menderita kerusakan hati tersebut masih menjalani pemulihan gizi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten.
Berat badannya masih jauh dari normal. Kurangnya asupan nutrisi menyebabkan dia menderita gizi buruk.
Dia belum bisa melakukan cangkok hati guna mengobati penyakit Hepatitis B-nya. Dia harus menaikkan berat badannya terlebih dahulu sebelum menjalani prosedur operasi.
"Karena mengalami gizi buruk, nutrisi dalam tubuh Adrian harus ditingkatan dulu," kata Dokter Spesialis Hati dan Anak RSCM Jakarta, dr Fatima Safira, saat menjenguk Adrian di RSUD Banten, Selasa (23/11/2015).
Sakitnya Adrian diketahui publik setelah Susanto (28), sang ayah, nekad menjual sebelah ginjalnya kepada Presiden Jokowi seharga Rp 1,2 miliar. Uang itu sedianya akan digunakan mengobati penyakit hepatitis anaknya.
Baca Juga
Advertisement
Aksinya mengetuk hati sejumlah pihak sekaligus menampar Pemerintah Provinsi Banten. Kini, Adrian telah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Banten secara gratis dari pemprov hingga kondisinya memungkinkan untuk dirujuk ke RSCM dan dilakukan pengobatan lebih lanjut.
Susanto merawat sang anak selama 2 tahun di kediamannya yang berlokasi di Kampung Kalapa Cagak, RT 01/07, Desa Teluk Lada, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Sang istri menjadi TKI demi membiayai pengobatan bagi Adrian. (Bob/Mut)*