Liputan6.com, Jakarta Sakit pinggang bukan hanya menimbulkan nyeri berkepanjangan, tapi juga berujung pada depresi. Hal ini karena nyeri dapat memicu trauma yang membuat penderitanya tidak dapat bekerja atau beraktivitas seperti biasanya.
Baca Juga
Advertisement
Begitu disampaikan pakar nyeri dari Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta dr Mahdian Nur Nasution SpBS pada wartawan di bilangan Buncit Raya, Jakarta, Selasa (24/11/2015).
"Semua nyeri, terutama yang kronis akan menyebabkan depresi pada pasien. Mereka biasanya lelah karena sakit. Walaupun sementara sembuh, keesokan harinya sakit lagi. Terus berulang hingga berpikir kalau tidak minum obat pasti sakit. Memori ini menyebabkan alam bawah sadar merasa takut sehingga tercetus depresi," katanya.
Oleh karena itu, menurut Mahdian, dalam beberapa kasus nyeri kronis seringkali dokter meresepkan obat antidepresan untuk pasiennya agar depresinya berkurang.