KPU Jambi Deteksi 4 Daerah Rawan Pemilih Siluman

Hal itu dapat diantisipasi dengan data pemilih.

oleh Bangun Santoso diperbarui 25 Nov 2015, 14:01 WIB
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Liputan6.com, Jambi - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi menyatakan ada 4 daerah rawan pemilih siluman saat Pilkada Serentak 2015. 4 daerah tersebut berada di wilayah perbatasan.

Komisioner KPU Provinsi Jambi, Desy Arianto menyebutkan daerah tersebut antara lain ada di perbatasan Kabupaten Bungo dengan Dhamasraya di Provinsi Sumatra Barat, serta perbatasan Kabupaten Tebo dan Pekan Baru di Provinsi Riau.

Kemudian perbatasan Kabupaten Sarolangun dengan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) di Provinsi Sumatra Selatan dan perbatasan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dengan Pekan Baru.

Menurut dia, 4 daerah perbatasan itu dinilai rawan eksodus pemilih. Hal itu dapat diantisipasi dengan data pemilih.

"Jika pemilih sudah terdata di satu wilayah tidak akan terdata lagi di daerah lain. Karena data pemilih yang kita gunakan ini sistemnya nasional," ujar Desy di Jambi, Rabu 25 November 2015.

Warga yang memilih hanya memakai KTP pun harus benar-benar dikenali oleh petugas. Ini agar tidak ada pemilih siluman.

"Pemilih menggunakan KTP di perbatasan harus orang yang benar-benar dikenali petugas TPS. Kalau dia mengaku penduduk satu daerah, namun tidak ada petugas TPS yang mengenalnya, itu kemungkinan tidak bisa memilih," terang Desy.

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jambi, Ribut Swarsono juga mengakui daerah perbatasan merupakan daerah rawan pemilih siluman.

"Contohnya pada pemilu sebelumnya di perbatasan Muaratebo dengan Sarolangun, harus dilakukan pengulangan pendataan," ujar Ribut.

Untuk mengantisipasi adanya eksodus pemilih dan berbagai pelanggaran pemilu lainnya, Bawaslu sudah memberikan bimbingan teknis kepada pengawas TPS.

"Juga terhadap sebaran undangan memilih. Hasil pendataan ulang yang dilakukan pengawas TPS juga sebagai pegangan untuk mengawasi beredarnya surat undangan nanti," pungkas Ribut. (Bob/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya