Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai aksi demo dan mogok nasional para buruh akan merusak iklim investasi di Indonesia. Ujung-ujungnya, perusahaan asing tak segan-segan hengkang dari Republik ini.
Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2010-2015, Suryo Bambang Sulisto mengungkapkan, Indonesia perlu menjaga iklim investasi seiring langkah pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) melakukan deregulasi untuk mempermudah kegiatan penanaman modal.
"Jangan beri dampak yang menakutkan bagi investor. Kalau demo-demo terus, mungkin investor berpikir lebih baik investasi di negara yang tidak ada demonya. Jadi ini perlu diperhitungkan," ujarnya di Jakarta, Rabu (25/11/2015).
Pengusaha, kata Suryo Bambang, mempunyai alternatif ekspansi hingga merelokasi pabrik maupun perusahaannya dengan pertimbangan segala aspek di suatu negara, termasuk kasus perburuhan dan kebijakan pemerintah.
"Jangan salah, pengusaha punya alternatif lain. Kalau di sini ada kesan menyulitkan mereka, pindahkan saja pabriknya. Jika berhubungan dengan buruh semakin berat, bisa saja pengusaha ganti buruh dengan robot seperti di negara lain," tegasnya.
Baca Juga
Advertisement
Dia pun meminta agar buruh memahami kondisi dan situasi dunia usaha di Indonesia saat ini. Dengan demikian, perusahaan tetap bertahan dan menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Karena pada akhirnya, kesejahteraan buruh terangkat dan lapangan kerja tercipta.
"Demo memang sah-sah saja, tapi harus pikirkan juga kalau perusahaan tutup bagaimana. Terjadi PHK bagaimana. Kita sangat paham buruh ingin perbaikan dalam upah, tapi mereka juga harus mengerti kondisi sekarang ini berat bagi perusahaan. Jadi bantulah bagaimana perusahaan bisa survive," harap Suryo Bambang. (Fik/Nrm)