Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri Musyawarah Besar Masyarakat Maluku (Mubes Mama) di Islamic Center, Ambon, Maluku. Dalam kesempatan itu, JK pun menyempatkan untuk membacakan puisi hasil karyanya. Puisi ini khusus dibuat JK setelah konflik Ambon reda.
"Saya sebagai orang Makassar tidak pintar nyanyi, saya juga tidak bisa tulis puisi. Waktu peringatan Ulang Tahun Ambon pada 2004, di pesawat sebelum landing di Bandara Pattimura, saya tiba-tiba punya keinginan menulis puisi untuk Ambon," cerita JK, Rabu (25/11/2015).
Advertisement
"Saya masih ingat itu 7 September 2004, puisi saya yang pertama dan yang terakhir," imbuh dia.
Judul puisi itu adalah 'Ambonku, Ambon Kita Semua'. JK mengakui ini merupakan yang ketiga kalinya puisi tersebut dibacakan. Bahkan, sebuah stasiun televisi swasta akan menyiarkan dirinya membacakan puisi yang sama.
Mantan Ketua Umum Golkar ini juga menuturkan dirinya sempat mencoba beberapa kali untuk membuat puisi kembali. Namun, hal itu tak bisa terwujud.
"Saya kemudian coba lagi buat puisi. Tapi, tidak bisa. 1 Kalimat ini tak berubah. Puisi ini saya tulis subuh di pesawat Mandala, gejolak jiwa saya ketika melihat Ambon yang sudah lebih baik," tandas JK.
Dalam acara ini, JK didampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan serta Gubernur Maluku Said Assagaf.
Berikut isi lengkap puisi 'Ambonku, Ambon Kita Semua' karya JK:
400 tahun lalu dunia mencarimu
Dunia ingin hidup nyaman darimu
Karena engkau adalah sumber keharuman
Pala, fuli dan cengkeh dambaan mereka
Karena itu dari jauh mereka datang padamu
5 tahun lalu engkau terkoyang
Bangsa ini sangat tersayat dan dunia ikut tersentak
Karena deritamu derita bangsa juga
Kesulitanmu kesulitan kita semua
Ale rasa beta rasa
Hari ini engkau bangun dengan senyum simpul
Bangsa juga turut tersenyum
Kita semua lega dan berbesar hati
Kalau engkau senang kami bahagia
Ale senang beta senang
Waktunya membangunan negeri ini
Dengan semangat Pattimura yang perkasa itu
Lupakan segala pedang dan batu itu
Berikan kembali pena dan buku kepada Nyong Ambon
Petik kembali cengkeh dan pancing kembali ikan Tabu
Tabuh kembali tifa dan petikkan kembali gitar itu
Nyanyikan kembali Ole Sio sambil bertari lenso
Dengan senyum bunyi tifa, gitar dan nyanyianmu dunia akan lega, bangsa akan bangga
Karena sumber keharuman dan kehidupan akan bangkit kembali dari ufuk timur Ambonku, Ambon kita semua.
(Ado/Mut)