Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyambut baik rencana penggabungan dua badan usaha yang berbisnis gas yaitu PT Pertamina Gas dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (Persero) (PGN).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan, jika kedua badan usaha tersebut bersatu akan berdampak positif pada tata kelola gas.
"Kalau BUMN dua besar bersinergi gabung akan sangat baik untuk tata kelola gas, itu yang kami tunggu di migas," kata Wiratmaja, di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (25/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
Wiratmaja menambahkan, jika kedua badan usaha tersebut bersatu maka rencana pemerintah sedang membuat badan penyangga gas akan semakin mudah terwujud. "Kalau dua BUMN itu bergabung maka pembentukan badan penyangga menjadi mudah," tutur Wiratmaja.
Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan sedang mengkaji penggabungan pengelolaan pipa gas oleh BUMN. Selama ini, operasi ini dikelola oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Pertamina Gas (Pertagas).
Rini menuturkan, dengan adanya pemain ganda membuat penyaluran gas menjadi tidak efektif. Selain itu, langkah tersebut merupakan wujud sinergi BUMN. Dengan begitu akan mempercepat konsumen menerima pasokan gas.
"Sekarang supaya betul-betul sinergi sehingga tidak duplikasi pembangunan jalur gas. Kita harapkan bisa menghubungkan pipa ini ke konsumen seperti Jawa Tengah, Semarang. Pipanisasi ke konsumen," ujar Rini. (Pew/Ahm)