Anak Penjual Ginjal ke Jokowi Dirujuk ke RSCM Jakarta

Itu dilakukan agar bocah 5 tahun itu mendapatkan pengobatan yang lebih memadai.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 25 Nov 2015, 19:11 WIB
Susanto (28) memegang kertas bertulisan: “ Pak Jokowi tolong beli ginjal saya, anak saya butuh operasi 1,2 milyar”, saat melakukan aksinya di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (20/11). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Banten sejak Minggu 22 November 2015, Adrian (5) bocah penderita hepatitis B akhirnya dirujuk ke RSCM Jakarta. Itu dilakukan untuk mendapatkan pengobatan yang lebih memadai.

"Meski keadaan kesadaran Adrian semakin membaik, kita tidak ingin ambil risiko, karena kondisi alat yang tidak memadai," kata Ketua Komite Medik RSUD Banten Asep Ceceng, Rabu (25/11/2015).

Berdasarkan keterangan dokter di RSUD Banten, Adrian terkena infeksi yang menyebabkan tubuhnya mengalami demam tinggi. Ditambah, penyakit hepatitisnya kini bertambah parah.

"Kalau di sana kan (RSCM Jakarta) dokternya pernah merawat Adrian, jadi kita rujuk ke sana agar kondisinya juga semakin membaik," ujar dia.

Orangtua Adrian, Susanto (28), berharap keadaan anaknya bisa semakin baik dan sehat jika dirujuk ke RSCM Jakarta. Di mana, penyakit gizi buruknya bisa disembuhkan terlebih dahulu agar segera bisa dilakukan operasi pencakokan hati.

"Saya hanya ingin yang terbaik buat anak saya sembuh dan bisa kembali lagi," kata Susanto, saat ditemui di RSUD Banten.

Adrian penderita Hepatitis B memerlukan biaya operasi pencakokan hati sebesar Rp 1,2 miliar. Karena tak memiliki biaya, sang ayah nekat menjual ginjalnya kepada Presiden Jokowi atau para donator demi mengobati anak kesayangannya. (Ali/Sun)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya