Liputan6.com, Jakarta - Sebagian orang menyebut Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Lebak Bulus, lokasi pemerasan dan tindak asusila seorang karyawati, sebagai jembatan horor. Gelap, kumuh, dan sepi.
Lokasi ini juga diduga kerap dijadikan tempat nongkrong sekelompok pemuda. Tidak hanya kongkow, mereka juga diduga melakukan seks bebas dan konsumsi narkoba.
Baca Juga
Advertisement
Tidak sekedar menduga. Ketika Liputan6.com menelusuri jembatan yang berada di antara sekolah Bakti Mulya 400 dengan Carrefour Lebak Bulus ini, ditemukan kondom bekas pakai dan juga 2 bungkus jarum suntik ukuran kecil berikut 2 tutup plastik jarum.
Ada juga lotion antinyamuk di lokasi kejadian dan pecahan botol bir. Di beberapa kasus, lotion antinyamuk kerap ditemukan dalam peristiwa minuman keras oplosan yang merenggut nyawa.
Seorang pedagang yang sudah 15-an tahun berjualan dan tidak jauh dari sekolah Bakti Mulya 400 menceritakan, bila dirinya kerap melihat sekelompok pemuda yang selalu menghabiskan waktu di atas jembatan tersebut.
"Biasa itu saya lihat. Memang sehari-hari disana (menunjuk ke arah JPO). Seram ya orang-orangnya, bertato dan tindikan di mulut dan telinga. Selalu mabuk kalau dilihat dari wajahnya. Enggak berganti-ganti, orangnya itu-itu saja. Sekitar usia 30-an lah," ujar pedagang yang meminta namanya tidak disebutkan, saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (26/11/2015).
Beberapa kali kelompok pemuda itu menghampiri pedagang tersebut meminta sedikit air panas.
"Sering banget yang namanya minta air panas. Tapi cuma sedikit mintanya. Ya hanya seperempat gelas lah. Enggak banyak. Kalau banyak saya malah enggak curiga, mungkin mau seduh kopi kan," tutur pedagang yang biasa berjualan dengan gerobak itu.
Antisipasi Kejahatan
Jembatan Lebak Bulus menjadi saksi bisu peristiwa tindak asusila yang menimpa seorang karyawati berumur 23 tahun. Peristiwa terjadi sore hari, sekitar pukul 16.30 WIB. Meski sudah mengantongi identitas pelaku, namun polisi masih berupaya mengejar pelaku yang telah memperkosa karyawati tersebut.
Merespons tindak kriminal tersebut, Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi telah memerintahkan jajarannya untuk segera memasang lampu penerangan di seluruh JPO di wilayah pemerintahannya. Terutama JPO di Jalan TB Simatupang, Jakarta.
Instruksi yang telah diteruskannya ke Suku Dinas Perindustrian dan Energi tersebut guna meminimalisir tindak kriminal terhadap warga yang melintasi JPO pada malam hari. Mengingat JPO kerap menjadi lokasi tindak kriminal.
"Jadi saya sudah perintahkan untuk memasang lampu di semua JPO di Jalan TB Simatupang. Semua ya, bukan hanya yang di Pondok Pinang saja. Kemarin mestinya sudah dipasang," ujar Tri di Jakarta Selatan, Kamis (26/11/2015). (Dry/Mut)