Kisah 'Playboy' Dipasung Bisa Terjadi Karena Hal Ini

Baru-baru ini masyarakat Desa Jatisaba, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah digegerkan dengan peristiwa pemasungan seorang laki-laki.

oleh Risa Kosasih diperbarui 26 Nov 2015, 18:30 WIB
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru masyarakat digegerkan dengan berita dari Desa Jatisaba, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah yakni peristiwa pemasungan seorang laki-laki di dalam kandang berukuran 1,5 x 1,5 meter. Dengan kondisi tersebut, Dartam, nama pemuda itu, diharapkan tak akan membahayakan warga yang tinggal di kampungnya.

Keputusan keluarga Dartam dan masyarakat di lingkungannya untuk memasung pria yang dulu terkenal gemar bermain perempuan itu ditanggapi dari kacamata kedokteran. Dokter spesialis kejiwaan sekaligus presiden ASEAN Federation for Psychiatry and Mental Health (AFPMH) dr Danardi Sosrosumihardjo SpKJ (K) mengatakan pendidikan masyarakat masih sangat kurang bila menemui kasus gangguan jiwa.

"Ada beberapa faktor kenapa masih terjadi pemasungan di Indonesia. Bukan hanya kasus di Banyumas, tapi di Banten yang jaraknya dekat dengan ibukota saja ada," tutur dr Danardi kepada Liputan6.com, pada Kamis (26/11/2015) sore.

Faktor pertama adalah pendidikan masyarakat yang masih kurang soal gangguan jiwa terutama skizofrenia karena menganggap penderitanya bisa diredakan dan kembali normal. "Padahal, pengobatannya memang perlu waktu, perlu kontrol ke dokter berulang-ulang," tutur dr Danardi menambahkan.

Dia juga menjelaskan bahwa problem puskesmas yang terbatas menyediakan layanan psikiatri. "Mungkin jarak dengan fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) terlalu jauh," tuturnya lagi.

Kedua adalah faktor keluarga. Penyakit yang memerlukan kontrol dan pengobatan lebih dari setahun tersebut dirasa terlalu lama dan mengeluarkan biaya besar. Maka pada akhirnya, pihak keluarga pasien memutuskan untuk memasungnya kembali.

"Selain itu dari masyarakat di lingkungannya yang merasa tenang kalau pasien dengan gelaja skizofrenia lebih baik dipasung," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya