Liputan6.com, Surabaya - Setelah wacana penjara bandar narkoba dijaga buaya, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseo kembali mewacanakan ide kontroversial, yaitu membentuk tim penembak misterius (Petrus) untuk memburu gembong narkoba.
"Tim Petrus akan menembak mati para bandar dan pengedar narkotika dan obat-obatan terlarang," ujar jenderal bintang 3 yang akrab disapa Buwas, kepada wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/11/2015).
Petrus nantinya diterapkan kepada pengedar dan gembong saat terpergok memasukkan narkotika di wilayah perbatasan. Secara teknis, tim ini bergerak setelah mengantongi data identitas bandar atau pengedar yang dihasilkan dari penyelidikan mendalam BNN.
Baca Juga
Advertisement
"Tidak akan salah sasaran. Kita berikan datanya ke TNI setelah betul-betul diketahui target sebagai bandar atau pengedar," imbuh Buwas.
Alasan membentuk penembak misterius, ungkap Buwas, karena begitu besarnya distribusi narkotika yang masuk ke Indonesia dari negara luar.
"Saya sampaikan ke Panglima TNI, di Malaysia dan Singapura barangnya banyak. Tapi tidak beredar di sana, dibuang dan dipasarkan ke Indonesia. Saya ada datanya," tegas mantan Kapolda Gorontalo ini.
Data yang dimiliki BNN menyebutkan, pasokan narkotika dari negara luar bagian dari agenda besar penguasaan negeri ini dengan cara merusak mental generasi penerus.
"Karena itu saya minta TNI jangan ragu-ragu. Tembak mati di tempat," beber Buwas.
Dalam waktu dekat, kata Buwas, diperkirakan akan terjadi penyelundupan dan peredaran narkoba dalam skala besar, karena menghadapi malam pergantian tahun baru.
"Karena tahun baru banyak tempat seperti hotel dan tempat hiburan bikin pesta. Itu sasaran empuk pasar narkoba. Kita tunggu momen itu," tegas dia. (Dry/Ans)