Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat menuju akhir pekan ini. Lantaran, mengikuti tren akhir tahun yang ramai terjadi kegiatan window dressing.
Analis LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo mengatakan, aroma window dressing sudah terlihat. Terlihat, dari kecenderungan indeks saham terus menguat. Sampai akhir tahun, bahkan diprediksi mencapai level 4.725.
Akan tetapi, kali ini IHSG akan bergerak pada ruang terbatas. Lantaran, pelaku pasar juga mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed).
"Iya karena pasar menunggu pertemuan The Fed 16 Desember jadi mereka tidak agresif sehingga membatasi perilakunya," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (27/11/2015).
Baca Juga
Advertisement
Dari dalam negeri sendiri masih sepi sentimen. Menurut dia, Bank Indonesia (BI) masih menahan untuk menurunkan suku bunga guna mengantasipasi aliran dana keluar akibat suku bunga The Fed.
Dia mengatakan, indeks saham bergerak pada level support 4.625 dan resistance pada level 4.675.Senada riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan IHSG akan menguat menjelang akhir pekan ini.
IHSG bergerak pada level support 4.570 dan resistance 4.635. Penggerak indeks saham berasal dari sentimen regional. Jepang akan merilis angka inflasi inti dan inflasi YoY yang diperkirakan masing-masing minus 0,1 persen dan 0 persen. Kemudian, Jepang juga merilis data pengangguran yang diperkirakan stagnan di level 3,4 persen.
Lucky merekomendasikan akumulasi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
PT Sinarmas Sekuritas memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).
IHSG ditutup menguat 11,51 poin atau 0,25 persen ke 4.597,05 pada perdagangan saham kemarin. Indeks LQ45 menguat 0,62 persen ke level 795,17. (Amd/Ahm)