Ahok Pastikan Reshuffle Pejabat DKI Hari Ini, Siapa Saja?

Ahok mengatakan, sebagian besar penyusunan anggaran 2016 tidak masuk akal.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 27 Nov 2015, 09:15 WIB
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama saat menghadiri sidang paripurna DPRD DKI Jakarta terkait Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Kamis (23/4/2015). DPRD menilai kinerja pemda dan aparatnya pada tahun 2014 buruk. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan, akan ada perombakan atau reshuffle susunan pejabat Pemprov. Keputusan ini diambil setelah melalui diskusi hingga tengah malam.

"Hari ini jadi, nanti sore pukul 15.00 WIB. (Ada reshuffle) Eselon II, III, IV," ungkap Basuki yang kerap disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (27/11/2015).

Ahok tidak mau mengungkapkan jumlah pasti pejabat yang akan menjadi 'korban' selanjutnya. Alasan utamanya pun, enggan diungkapkan secara detail.

"Semalam sama Pak Agus (Kepala Badan Kepegawaian Daerah Agus Suradika) sampai 23.30 WIB. Ya lihat nanti, nanti aku jelasin," imbuh Ahok.

Mantan politikus Golkar dan Gerindra itu hanya mengungkapkan, penyebab utama pemecatan adalah tidak beresnya penyusunan RAPBD 2016.

"Sebagian besar memang 2016 nyusun anggarannya itu tidak masuk akal. Terus dinasihatin bahwa ini kan sudah bukan zaman dulu lagi, tapi ngeyel gitu lho," tandas Ahok.

Ahok marah kepada jajaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta. Dia berencana merombak seluruh susunan pejabat di Disparbud. Dia enggan mengungkapkan lebih jauh berapa pejabat yang akan diganti dari Disparbud.

"Tergantung saya malam ini minum obatnya apa. (Pejabat yang diganti dari) Dinas Sosial juga ada," ujar dia di Balai Kota Jakarta, Kamis 26 November 2015.

Pada Rabu 18 November 2015, Ahok ‎menyisir anggaran Disparbud DKI Jakarta. Ahok marah melihat banyaknya pemborosan anggaran untuk penyelenggaraan festival dan sejumlah event.

Anggaran Disparbud DKI Jakarta dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2016 dikurangi secara signifikan, dari semula Rp 1,2 triliun menjadi Rp 700 miliar. (Mvi/Mut)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya