Liputan6.com, Purwokerto - Dartam pria yang menghabiskan masa hidupnya 24 tahun di pemasungan ternyata dulunya adalah seorang pekerja keras.
"Dia bisa menderes nira dan mencangkul di ladang," ujar Karsiwen, 56 tahun, adik Dartam saat ditemui Liputan6.com di rumahnya, Desa Pageraji Cilongok Banyumas, Jumat (27/11/2015).
Bahkan sampai saat ini, meski dipasung dia masih tetap melakukan aktivitas untuk mengisi waktu luangnya.
Di bekas gubuk Dartam, ada pisau kecil yang biasa digunakan Dartam untuk membuat layang-layang. Layang-layang itu digunakan untuk hiasan di dinding gubuk. Sesekali ia memberikannya ke anak-anak yang lewat.
Baca Juga
Advertisement
Di antara keluarganya, Dartam adalah yang paling pintar. Ia sekolah hingga kelas 4 sekolah dasar. "Bahasa Indonesianya bagus. Saya malah tidak bisa," kata Karsiwen dengan bahasa Banyumasan yang kental.
Dartam, bagi Karsiwen adalah tetap suadaranya juga. Ia yang membersihkan kotoran saudaranya yang dibungkus dengan plastik dan daun itu. "Bagaimanapun juga, dia adalah saudara saya," kata Karsiwen sambil meneteskan air mata.
Pria yang terkenal playboy itu dipasung lantaran menderita gangguan jiwa akibat cintanya ditolak gadis pujaan hatinya. (Nil/Hmb)