Terpilih secara Aklamasi, Gus Tutut Sah Pimpin GP Ansor

Gus Tutut mendapat dukungan mayoritas pimpinan di tingkat cabang atau wilayah.

oleh Yanuar H diperbarui 27 Nov 2015, 14:25 WIB
Yaqut Cholil Coumas atau Gus Tutut terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor periode 2015-2020. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Sleman - Kongres XV Gerakan Pemuda Ansor mencapai puncaknya. Secara aklamasi, Yaqut Cholil Coumas atau Gus Tutut terpilih menjadi Ketua Umum GP Ansor periode 2015-2020.

"Mengesahkan Yaqut Cholil Coumas sebagai Ketua Gerakan Pemuda Ansor dengan wewenang mengemban hak dan kewajibannya," ucap Nusron Wahid di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (27/11/2015).

Gus Tutut mendapat dukungan mayoritas pimpinan di tingkat cabang atau wilayah. Dari total 376 pimpinan cabang tercatat sebanyak 361 pimpinan cabang yang mengusulkannya sebagai calon tunggal.

Ia juga didukung 30 pimpinan wilayah GP Ansor dari jumlah 31 pimpinan wilayah. Karena seluruh pimpinan cabang dan wilayah mendukung Gus Tutut menjadi calon tunggal, maka Nusron Wahid yang memimpin sidang langsung melanjutnya ke proses pengesahan.

Saat pemilihan, ketidaksepakatan sistem pemilihan secara Ahlul Halli Wal Aqli (AHWA) atau perwakilan semacam tim formatur untuk memilih ketua umum oleh sejumlah peserta kongres, tidak terjadi dalam Kongres GP Ansor.

"Sesuai tata tertib pemilihan umum, jika terdapat calon tunggal maka calon tunggal langsung ditetapkan secara aklamasi," ujar Nusron yang sudah menjadi ketua umum demisioner.

Gus Tutut merupakan pengurus pusat GP Ansor sejak tahun 2000, yakni ketua bidang pimpinan pusat. Saat ini ia adalah anggota Komisi X DPR.

Usai disahkan, Gus Tutut langsung memberikan sambutan di depan ribuan peserta Kongres GP Ansor. Dalam sambutannya, ia menyanjung tinggi ketua umum sebelumnya, Nusron Wahid.

Sebab, Nusron mampu mencapai pencapaian tingkatan tertinggi dalam memimpin GP Ansor. Ia pun berharap dapat meneruskan cita cita tinggi GP Ansor.

"Saya optimis dan yakin tak ada yang mustahil untuk melakukan capaian tinggi. Lupakan semua friksi atau perselisihan dapat terjadi agar nanti bisa menyamai kepengurusan Nusron Wahid," pungkas lelaki kelahiran Rembang pada 4 Januari 1975 tersebut. (Ans/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya