Minim Sentimen, IHSG Koreksi 36 Poin ke Level 4.560

Ada sebanyak 179 saham melemah sehingga menekan IHSG pada penutupan perdagangan saham Jumat pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Nov 2015, 16:20 WIB
Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka melemah sebesar 12,76 poin. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dengan kecenderungan melemah pada Jumat pekan ini. Hal itu juga mengikuti gerak bursa saham Asia yang tertekan.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (27/11/2015), IHSG turun 36,49 poin atau 0,79 persen ke level 4.560,56. Indeks saham LQ45 susut 1,02 persen ke level 787,03. Seluruh indeks saham acuan tertekan pada hari ini.

Ada sebanyak 179 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 82 saham lainnya menguat. 77 saham diam di tempat. Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.606,80 dan terendah 4.541,96.

Transaksi perdagangan saham hari ini juga tidak begitu ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 171.260 kali dengan volume perdagangan saham 5,93 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,46 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham barang konsumsi naik 0,46 persen. Sektor saham keuangan melemah 1,98 persen, dan memimpin pelemahan, disusul sektor saham industri dasar susut 1,82 persen, dan sektor saham pertambangan tergelincir 1,27 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 200 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 200 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham MAIN naik 15,30 persen ke level Rp 1.620 per saham, saham JPRS menguat 10,29 persen ke level Rp 150 per saham, dan saham ARNA menguat 4,17 persen ke level Rp 425 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham INDY susut 7,89 persen ke level Rp 140 per saham, saham SRIL melemah 3,95 persen ke level Rp 365 per saham, dan saham ANTM tergelincir 3,98 persen ke level Rp 338 per saham.

Bursa saham Asia cenderung tertekan menyambut akhir pekan ini. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,30 persen ke level 19.883,94, disusul indeks saham Hong Kong Hang Seng tertekan 1,87 persen ke level 22.068, dan indeks saham Singapura tergelincir 0,72 persen ke level 2.863,83. Nilai tukar rupiah berada di kisaran 13.791 per dolar Amerika Serikat.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan saat ini cenderung minim sentimen di bursa saham sehingga mempengaruhi IHSG. Selain itu, nilai tukar rupiah masih melemah di level 13.700 juga turut membebani IHSG.

"Tidak terlalu banyak sentimen positif yang pengaruhi IHSG. Pemberat IHSG berasal dari nilai tukar rupiah," ujar William saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, koreksi IHSG ini masih wajar. Pelaku pasar cenderung wait and see pada akhir bulan dan menanti rilis data baru ekonomi pada pekan depan. (Ahm/Igw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya