Liputan6.com, Jakarta - Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau Asean Economic Community mulai tahun depan akan membuka akses pasar yang cukup besar ke lebih dari 600 juta orang. Dengan potensi pasar yang luarbiasa itu, Asean juga diperkirakan Asean bakal menjadi basis produksi sehingga kebutuhan kawasan industri juga turut meningkat.
Demikian diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Realestat Indonesia (REI), Rusmin Lawin kepada Liputan6.com, seperti dikutip Sabtu (28/11/2015).
Menurut Rusmin, negara-negara di Asean akan menjadi basis produksi dan pasar terbesar sesudah Tiongkok dan Eropa.
Dia memperkirakan akan banyak produsen pindah ke Asean, sehingga permintaan kawasan untuk industri dan logistik otomatis akan meningkat.
“Kalau basis produksi tunggal berhasil, dengan penghapusan tarif atas barang dan jasa dalam anggota Asean maka otomatis akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan ini secara keseluruhan,” kata Rusmin yang kini juga menjabat Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Medan tersebut.
Salah satu daerah yang memiliki potensi menjadi basis produksi besar di Asean adalah Provinsi Sumatera Utara. Daerah ini memiliki banyak keunggulan antara lain ada potensi bisnis di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan rencana pengembangan waterfront city di bagian utara Kota Medan.
Baca Juga
Advertisement
Rusmin Lawin dalam waktu dekat ditunjuk sebagai salah satu pembicara dalam ajang World SME Expo, Seminar and Franchising Show yang berlangsung 3-6 Desember 2015 di Hongkong Convention And Exhibition Center, Wan Chai Hongkong.
“Di forum tersebut saya akan sampaikan potensi Sumatera Utara, sehingga banyak orang akan tahu bahwa Indonesia itu bukan cuma Jakarta atau bukan cuma Bali. Jangan lupa, Kota Medan itu adalah pintu gerbang internasional utama di wilayah barat Indonesia,” ungkapnya
Dalam sesi “Discover Opportunities in Mainland China and Emerging Markets - Alternative Production Bases for SME's”, nantinya Rusmin yang juga Sekretaris Jenderal FIABCI (Federasi Real Estate Dunia) Regional Asia Pacific akan memaparkan materi berjudul “Sumatera Utara Alternatif Basis Produksi SME yang Prospektif di Asean.
Menurut Rusmin, forum ini sangat penting mengingat Hongkong adalah etalase pameran dunia dimana para international investors dan buyers akan hadir mengunjungi expo tersebut.
Berdasarkan data statistik, even ini pada tahun lalu mampu menampilkan 369 exhibitors dari 35 negara dan berhasil menyedot sekitar 10 ribu pengunjung dari 57 negara.(Nrm)
Reporter: Muhammad Rinaldi